Normalisasi Ciliwung: Pendekatan Humanis Digunakan Pemprov DKI dalam Pembebasan Lahan

Normalisasi Ciliwung: Pemprov DKI Prioritaskan Pendekatan Humanis dalam Pembebasan Lahan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk menjalankan program normalisasi Sungai Ciliwung dengan mengedepankan pendekatan humanis dalam proses pembebasan lahan. Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi rencana pembebasan lahan di sejumlah wilayah untuk mendukung proyek vital tersebut. Pramono menekankan pentingnya pendekatan persuasif dan dialogis dalam berinteraksi dengan warga yang terdampak, guna meminimalisir potensi konflik dan memastikan proses pembebasan lahan berjalan lancar dan tanpa hambatan berarti.

Proses pembebasan lahan yang akan dilakukan di wilayah Cawang, Bidara Cina, dan Pengadegan ini mencakup total 634 bidang tanah dengan luas mencapai 12,908 hektar. Rinciannya, Cawang memiliki jumlah bidang tanah terbanyak, yaitu 411 bidang dengan luas total 58.946 meter persegi. Sementara itu, Bidara Cina mencakup 162 bidang tanah seluas 57.035 meter persegi, dan Pengadegan meliputi 61 bidang tanah dengan luas 13.101 meter persegi. Data ini diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Hendri, yang menjelaskan bahwa fokus utama pembebasan lahan ini adalah untuk memperlebar aliran Sungai Ciliwung guna meningkatkan kapasitas sungai dan mencegah banjir.

Pembebasan lahan ini merupakan bagian integral dari proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang lebih besar. Proyek ini tidak hanya mencakup pelebaran sungai, tetapi juga pembangunan infrastruktur pendukung seperti tanggul dan jalan inspeksi. Jalan inspeksi ini akan sangat penting untuk memudahkan akses pemeliharaan dan pengawasan kondisi sungai, sehingga perawatan sungai dapat dilakukan secara optimal dan efektif. Pelaksanaan proyek infrastruktur ini akan ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Proses normalisasi Sungai Ciliwung merupakan upaya strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda ibukota. Dengan memperlebar aliran sungai dan membangun infrastruktur pendukung, diharapkan kapasitas tampung air sungai akan meningkat, sehingga risiko banjir dapat diminimalisir. Pendekatan humanis yang diutamakan dalam proses pembebasan lahan menunjukkan komitmen pemerintah untuk melibatkan masyarakat dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terkena dampak proyek ini. Keberhasilan proyek ini bergantung pada kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Lebih lanjut, pemerintah daerah akan terus berupaya untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang terdampak, memastikan transparansi proses pembebasan lahan, dan memberikan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi mereka. Komunikasi yang efektif dan pemahaman bersama diharapkan menjadi kunci keberhasilan proyek normalisasi Sungai Ciliwung ini.

Berikut rincian bidang tanah yang akan dibebaskan:

  • Cawang: 411 bidang tanah (58.946 m²)
  • Bidara Cina: 162 bidang tanah (57.035 m²)
  • Pengadegan: 61 bidang tanah (13.101 m²)