Ancaman Bom Palsu Gegerkan Bandara Phuket, Penumpang Diamankan
Insiden yang menggemparkan terjadi di Bandara Internasional Phuket pada tanggal 23 Mei, ketika seorang penumpang pesawat AirAsia dengan rute Phuket-Don Mueang, Bangkok, membuat pernyataan yang dianggap sebagai ancaman bom. Akibatnya, penerbangan tersebut dibatalkan dan penumpang yang bersangkutan ditangkap oleh pihak berwajib.
Menurut laporan, kejadian bermula ketika Thanawut Wichaidit, seorang pria berusia 62 tahun, melontarkan candaan mengenai bom kepada seorang pramugari saat hendak memasuki pesawat AirAsia FD3092. "Hati-hati dengan bom di dalam tas," ujarnya, tanpa menyadari konsekuensi serius dari perkataannya.
Ucapan tersebut dengan cepat sampai ke telinga kapten pilot, yang segera mengambil tindakan dengan memberitahu staf darat. Sesuai dengan protokol keamanan yang berlaku, pesawat diperintahkan untuk kembali ke Parking Bay 39 dan seluruh penumpang yang berjumlah 200 orang dievakuasi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kolonel Polisi Salan Santisasanakul, pengawas Kantor Polisi Saku yang memimpin investigasi, menjelaskan bahwa pilot melaporkan insiden tersebut kepada pengawas lalu lintas udara dan meminta agar pesawat diisolasi. Bandara Phuket segera memberlakukan prosedur keamanan sesuai dengan standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Garis pembatas dengan radius 100 meter didirikan di sekitar pesawat, dan tim penjinak bom dari Angkatan Darat Kerajaan Thailand diterjunkan untuk melakukan penyisiran menyeluruh. Mereka memeriksa setiap sudut pesawat, barang bawaan penumpang, serta kargo untuk memastikan tidak ada bahan peledak atau benda mencurigakan.
Selama proses evakuasi dan pemeriksaan yang berlangsung selama beberapa jam, para penumpang dan awak pesawat ditempatkan di ruang tunggu. Thai AirAsia menyediakan makanan dan minuman untuk para penumpang yang terdampak, sementara Angkatan Darat Kerajaan Thailand memberikan dukungan dengan menyediakan petugas dan air minum.
Setelah melalui pemeriksaan intensif, tim penjinak bom menyatakan bahwa tidak ada bahan peledak atau benda berbahaya yang ditemukan di dalam pesawat maupun barang bawaan penumpang. Pusat operasi darurat kemudian ditutup pada pukul 19.21.
Thanawut Wichaidit, pelaku utama dalam insiden ini, ditangkap dan dijerat dengan tuntutan hukum atas perbuatannya membuat ancaman bom palsu. Tindakan tersebut dianggap sebagai pelanggaran serius menurut hukum Thailand.
"Komentar ceroboh semacam ini membahayakan keselamatan publik dan mengganggu operasional bandara. Kami akan menuntut para pelanggar seberat-beratnya," tegas Pol Kol Salan.
Para penumpang yang penerbangannya tertunda akhirnya diterbangkan dengan penerbangan alternatif. Bandara Phuket dan AirAsia menegaskan komitmen mereka terhadap penerapan langkah-langkah keamanan yang ketat dan respons cepat dalam menghadapi insiden serupa di masa mendatang.
Berikut adalah poin-poin penting dalam berita ini:
- Seorang penumpang AirAsia ditangkap karena bercanda soal bom di Bandara Internasional Phuket.
- Penerbangan Phuket-Don Mueang dibatalkan akibat insiden tersebut.
- Bandara Phuket menerapkan prosedur keamanan sesuai standar ICAO.
- Tim penjinak bom tidak menemukan bahan peledak di dalam pesawat.
- Pelaku dijerat dengan tuntutan hukum atas ancaman bom palsu.
- Bandara Phuket dan AirAsia berkomitmen terhadap keamanan penerbangan.