Jakarta Akan Memiliki Ikon Baru: Patung MH Thamrin yang Lebih Monumental

Pemerintah Provinsi Jakarta berencana membangun patung Mohamad Husni Thamrin (MH Thamrin) yang baru dan lebih megah sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh Betawi tersebut. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan rencana ini saat acara pencanangan HUT ke-498 Jakarta di Taman Literasi, Jakarta Selatan.

"Kita akan buat patung baru MH Thamrin, yang patungnya saat ini ada di Jalan Medan Merdeka Selatan," ujar Pramono. Ia menambahkan bahwa patung baru ini akan memiliki dimensi yang lebih besar dan monumental, dengan menjadikan Patung Jenderal Sudirman sebagai referensi utama dalam hal ukuran dan penempatan. Lokasi pasti pembangunan patung ini akan diumumkan kemudian, namun Pramono menegaskan bahwa ketinggiannya tidak akan kalah dari Patung Jenderal Sudirman yang ikonik.

Pembangunan patung ini merupakan wujud penghargaan Pemprov DKI Jakarta terhadap jasa-jasa MH Thamrin. MH Thamrin adalah seorang politikus dan aktivis kemerdekaan pada masa kolonial Hindia Belanda. Ia dikenal sebagai tokoh yang gigih memperjuangkan hak-hak rakyat melalui jalur politik dan menjadi simbol perjuangan kaum Betawi di masa penjajahan. Pemikiran tentang nasib masyarakat Betawi yang sehari-hari dilihatnya menjadi pendorong utama Thamrin dalam pergerakan nasional.

MH Thamrin tercatat sebagai salah satu tokoh Betawi pertama yang menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) di Hindia Belanda, mewakili suara pribumi. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada bidang politik, Thamrin juga menunjukkan kepeduliannya terhadap perkembangan sosial dan olahraga. Pada tahun 1932, ia menyumbangkan dana sebesar 2000 gulden untuk mendirikan lapangan sepak bola yang diperuntukkan bagi masyarakat Hindia Belanda di Batavia.

Sayangnya, perjuangan MH Thamrin harus terhenti ketika ia menjadi tahanan rumah pada 6 Januari 1941, karena dicurigai terlibat dalam membantu pasukan Jepang. Lima hari kemudian, tepatnya pada 11 Januari 1941, MH Thamrin wafat.

Sebagai bagian dari proyek pembangunan patung baru ini, patung MH Thamrin yang saat ini berdiri di Jalan Medan Merdeka Selatan akan dipindahkan ke kompleks Balai Kota Jakarta. "Patung yang lama akan saya tempatkan di Balai Kota," kata Pramono.

Patung yang baru rencananya akan dibangun di sepanjang Jalan MH Thamrin, mengikuti pola penempatan Patung Jenderal Sudirman di Jalan Sudirman. Hal ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan visual dan memperkuat identitas kedua jalan tersebut sebagai landmark penting di Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Pramono juga meluncurkan tema peringatan HUT ke-498 Jakarta, yaitu "Jakarta Kota Global dan Berbudaya". Ia menargetkan Jakarta untuk dapat masuk ke dalam daftar 50 besar kota global dunia pada tahun 2029. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa budaya Betawi akan tetap menjadi identitas utama yang harus dilestarikan di tengah modernisasi kota.

"Kami ingin menjadikan Jakarta sebagai kota global yang semakin maju, namun tanpa kehilangan akar budaya Betawi," tegasnya. Sebagai langkah konkret, Pemprov DKI Jakarta berencana menetapkan sejumlah lokasi sebagai simbol warisan budaya dan adat Betawi di berbagai wilayah Jakarta.