Kekecewaan Mendalam: Fans AC Milan Menggugat Manajemen dan Menyerukan Kembalinya Maldini
Musim 2024-2025 menjadi lembaran kelabu bagi AC Milan, diwarnai dengan performa yang jauh dari harapan dan absennya mereka di kompetisi Eropa musim depan. Kekecewaan mendalam ini memicu gelombang protes dari para pendukung setia Rossoneri, yang menuntut perubahan signifikan di tubuh klub.
Ribuan suporter memadati Casa Milan, kantor pusat klub, sebelum laga pamungkas Serie A melawan Monza. Mereka membentangkan spanduk-spanduk berisi kecaman pedas terhadap jajaran direksi, termasuk Gordon Singer, Gerry Cardinale, Giorgio Furlani, Paolo Scaroni, serta penasihat senior klub, Zlatan Ibrahimovic, dan kepala pemandu bakat, Geoffrey Moncada. Para penggemar menilai bahwa manajemen klub bertanggung jawab atas keterpurukan Milan dan mendesak mereka untuk segera angkat kaki. Kegagalan tim U23 Milan Futuro yang langsung terdegradasi di musim perdananya di Serie C juga menjadi sasaran kritik pedas.
Tuntutan suporter tidak hanya berhenti pada pergantian personel. Mereka juga menyerukan kembalinya Paolo Maldini, legenda klub yang dipecat dari jabatannya sebagai direktur teknik pada Juni 2023. Nama Maldini, sosok yang sangat dihormati dan dicintai oleh Milanisti, dianggap sebagai simbol kejayaan klub di masa lalu. Selain Maldini, nama mendiang Silvio Berlusconi, presiden legendaris yang membawa Milan meraih berbagai gelar bergengsi, juga menggema di antara para demonstran.
Protes berlanjut di Stadion San Siro saat pertandingan melawan Monza berlangsung. Kelompok ultras Milan yang menghuni Curva Sud, tribun selatan stadion, melakukan aksi walk-out pada menit ke-15 pertandingan. Mereka meninggalkan stadion sebagai bentuk protes terhadap manajemen dan pemain, meninggalkan mereka "sendirian dengan rasa malu".
Terlepas dari aksi protes tersebut, AC Milan berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Monza berkat gol-gol dari Matteo Gabbia dan Joao Felix. Namun, kemenangan ini terasa hambar di tengah suasana kekecewaan dan ketidakpuasan yang melanda para penggemar.
Menanggapi aksi protes tersebut, CEO Milan, Giorgio Furlani, mengakui adanya kemarahan dan frustrasi di kalangan penggemar. Ia menyatakan bahwa klub akan segera berbenah diri untuk memastikan musim depan tidak mengecewakan seperti musim ini. "Tidak mungkin hanya ada satu alasan jika kami berada jauh di bawah ekspektasi. Besok kami akan memulai kembali. Ada beberapa hal yang harus kami selesaikan karena musim depan tidak boleh seperti musim ini," ujar Furlani.
Berikut adalah poin-poin penting terkait situasi terkini di AC Milan:
- Kekecewaan atas Performa Tim: AC Milan gagal lolos ke kompetisi Eropa setelah tampil buruk di Serie A 2024-2025.
- Protes Suporter: Ribuan suporter melakukan demonstrasi di Casa Milan dan Stadion San Siro.
- Tuntutan Pergantian Manajemen: Suporter mendesak jajaran direksi klub untuk mengundurkan diri.
- Seruan untuk Maldini: Suporter menyerukan kembalinya Paolo Maldini ke klub.
- Aksi Walk-Out Ultras: Kelompok ultras Milan meninggalkan stadion sebagai bentuk protes.
- Janji Pembenahan Diri: CEO Milan, Giorgio Furlani, berjanji untuk melakukan perubahan agar musim depan lebih baik.