Indonesia Terima Komitmen Investasi 10 Miliar Dolar AS dari Tiongkok: Fokus pada Sektor Strategis

Kunjungan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, ke Indonesia membawa angin segar bagi perekonomian nasional. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut menghasilkan komitmen investasi konkret senilai 10 miliar dolar AS, setara dengan Rp 162 triliun. Investasi ini tidak hanya sekadar janji, melainkan telah mulai diimplementasikan di berbagai sektor strategis.

Rosan menjelaskan bahwa sejumlah proyek baru menjadi sorotan dalam kunjungan tersebut. Proyek-proyek ini mencakup sektor transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan industri kimia. Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan mitra internasional. Fokus utama adalah pada proyek-proyek lintas sektor, mulai dari produksi gerbong kereta api hingga pengembangan industri baterai kendaraan listrik dan industri kimia. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengawal realisasi investasi ini agar berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian.

Komitmen investasi ini menandakan penguatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok. Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam memperkuat ketahanan industri nasional dan mempercepat hilirisasi sumber daya alam. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara industri maju yang memiliki nilai tambah tinggi.

Rosan juga menyoroti arah kebijakan luar negeri Indonesia dalam konteks perdagangan global. Ia menegaskan bahwa fokus utama tetap pada penguatan kemitraan bilateral yang saling menguntungkan. Indonesia akan terus berupaya untuk memperdalam kolaborasi dengan Tiongkok dalam berbagai bidang, termasuk investasi, perdagangan, dan teknologi.