Kekecewaan Mendalam Warnai San Siro: Protes Fans AC Milan Memuncak, Nama Maldini Bergema
Riuh rendah dukungan berganti menjadi dentuman kekecewaan di Stadion San Siro, kandang kebanggaan AC Milan. Laga kontra Monza pada pekan ke-38 Liga Italia musim 2024-2025, yang seharusnya menjadi ajang perayaan sepak bola, justru menjadi panggung ekspresi kekecewaan mendalam dari para suporter setia Rossoneri.
Gelombang protes mulai terasa sejak menit ke-18 pertandingan. Ribuan Milanisti, yang biasa memadati Curva Sud dengan nyanyian dan dukungan tanpa henti, memilih meninggalkan stadion lebih awal. Aksi ini merupakan kulminasi dari kekecewaan yang telah lama dipendam terhadap manajemen klub. Mereka menilai bahwa para petinggi klub telah gagal membawa Milan kembali ke puncak kejayaan.
Tifo bertuliskan "Go Home", yang terbentang di Curva Sud, menjadi simbol utama dari protes tersebut. Pesan itu jelas ditujukan kepada jajaran manajemen klub, termasuk Zlatan Ibrahimovic (penasihat senior Red Bird), Giorgio Furlani (CEO Milan), dan Paolo Scaroni (Presiden Milan). Sebelumnya, ribuan suporter juga telah menggelar aksi unjuk rasa di depan Casa Milan, kantor pusat klub, beberapa jam sebelum pertandingan dimulai. Mereka menyuarakan tuntutan yang sama: perubahan kepemimpinan.
Nyanyian bernada kecaman pun menggema di seantero stadion. Untuk pertama kalinya musim ini, Milanisti secara terbuka menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap Ibrahimovic, Furlani, dan Scaroni, dengan lirik yang meminta mereka untuk segera mengundurkan diri.
Kekecewaan suporter mencapai puncaknya ketika mereka secara bergantian meneriakkan nama Gerry Cardinale, Scaroni, dan Furlani, diikuti dengan teriakan "Tidak layak!". Bahkan, chant yang ditujukan langsung kepada pemilik klub, Gerry Cardinale, pun terdengar: "Kau harus jual (klub ini), pergilah" dan "Gerry, pergilah". Mereka menyalahkan Cardinale atas keterpurukan klub dan mendesak agar ia menjual kepemilikan Milan.
Di tengah gelombang protes dan kekecewaan, satu nama justru menggema dengan nada berbeda: Paolo Maldini. Legenda Milan yang dipecat dari jabatannya sebagai direktur teknik pada tahun 2023, justru mendapatkan dukungan meriah dari para suporter. Chant "Paolo Maldini, Paolo ole" berulang kali terdengar, sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas kontribusi besarnya bagi klub.
Maldini, yang selama karirnya sebagai pemain telah mempersembahkan tujuh gelar juara Liga Italia dan lima gelar Liga Champions untuk Rossoneri, dianggap sebagai sosok yang berjasa dalam membangun tim Milan yang berhasil meraih Scudetto pada musim 2021-2022 ketika menjabat sebagai direktur teknik. Pemecatannya oleh Cardinale dianggap sebagai kesalahan besar yang memicu kemarahan para suporter.
Suasana suram di San Siro tak luput dari perhatian Alessandro Nesta, legenda Milan yang kini melatih Monza. Nesta, yang pernah menjadi rekan setim Maldini dalam meraih kejayaan di Liga Champions, mengaku sedih melihat kondisi Milan saat ini. Ia memahami betul kekecewaan para suporter dan menganggapnya sebagai cerminan dari standar tinggi yang mereka miliki.
"Saya sedih melihat San Siro yang seperti ini. Publik San Siro tahu sepak bola, jika mereka mencemooh Anda, itu karena Anda tidak bermain dengan baik," ujar Nesta, menggambarkan betapa tingginya harapan Milanisti terhadap tim kesayangan mereka.
Berikut poin-poin penting dari peristiwa tersebut:
- Protes besar-besaran suporter AC Milan terhadap manajemen klub.
- Ribuan suporter meninggalkan stadion lebih awal sebagai bentuk protes.
- Tifo "Go Home" ditujukan kepada jajaran manajemen klub.
- Chant bernada kecaman terhadap Ibrahimovic, Furlani, Scaroni, dan Cardinale.
- Dukungan meriah untuk Paolo Maldini.
- Reaksi Alessandro Nesta terhadap situasi di San Siro.
- Kekecewaan atas kegagalan Milan lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
Berikut daftar kata kunci penting yang terdapat dalam berita ini:
- AC Milan
- Protes Suporter
- San Siro
- Paolo Maldini
- Alessandro Nesta
- Liga Italia
- Manajemen Klub
- Gerry Cardinale
- Zlatan Ibrahimovic
- Giorgio Furlani
- Scaroni
- Curva Sud
- Milanisti
- Rossoneri
- Casa Milan
- Tifo
- Go Home
- Liga Champions
- Scudetto