Inisiatif 'Jakarta Bershalawat' Akan Diperluas dengan Pendekatan yang Disesuaikan untuk Setiap Wilayah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memperluas program yang sebelumnya dikenal dengan nama 'Manggarai Bershalawat' ke wilayah lain di ibu kota. Inisiatif ini, yang digagas oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, bertujuan untuk menjadi wadah bagi masyarakat untuk berdiskusi dan mencari solusi atas berbagai masalah, termasuk tawuran.
Menurut Chico Hakim, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 'Manggarai Bershalawat' dirancang sebagai platform pertemuan warga. Lebih dari sekadar kegiatan keagamaan, program ini diharapkan memicu berbagai inisiatif positif lainnya, seperti kegiatan olahraga dan peningkatan lapangan kerja. "Intinya adalah mempertemukan warga," ujar Chico. "Di balik itu, akan ada banyak program terkait olahraga dan lapangan kerja."
Kendati mengusung nama 'Bershalawat', Chico menegaskan bahwa kegiatan yang akan datang tidak terbatas pada kegiatan keagamaan semata. Pemerintah Provinsi Jakarta berharap program ini dapat mengarahkan energi pelaku tawuran ke arah yang lebih positif. "Judulnya saja bershalawat, bukan berarti akan bershalawat terus-menerus," jelasnya. Setelah terjalin pertemuan dan komunikasi yang baik, warga diharapkan dapat merumuskan solusi terbaik untuk mencegah tawuran di lingkungan mereka.
Menyadari karakteristik unik setiap wilayah di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengadaptasi konsep 'Bershalawat' sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing daerah. "Setiap daerah di Jakarta ini punya kekhasan masing-masing," kata Chico. "Jakarta ini kan heterogen ya. Kenapa Manggarai dipilih begitu karena mayoritas muslim dan banyak pemuka agama yang tinggal di kawasan itu."
Harapannya, dengan peluncuran 'Bershalawat', para tokoh agama dapat lebih sering berkomunikasi dan mencari solusi bersama untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
Dalam acara 'Manggarai Bershalawat' yang diselenggarakan pada hari Jumat, 23 Mei 2025, Gubernur Pramono Anung berinteraksi langsung dengan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi mereka. Beliau bahkan mengundang seorang anak bernama Echa ke atas panggung dan menanyakan fasilitas apa yang dibutuhkan agar energi mereka dapat dialihkan ke hal-hal positif.
Echa menyampaikan keinginannya untuk memiliki lapangan futsal di wilayah tersebut. Gubernur Pramono menyambut baik permintaan tersebut dan berjanji akan membangunkan lapangan futsal, dengan harapan tidak akan ada lagi tawuran di wilayah itu.
"Saya yakin kalau kemudian energinya itu tersalurkan dengan baik, saya yakin maka ini akan bisa menurunkan emosi yang ada," kata Pramono.
Inisiatif 'Jakarta Bershalawat' menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan memberdayakan masyarakat melalui dialog, kegiatan positif, dan pemenuhan kebutuhan fasilitas publik.