Nestapa Super Elja: PSS Sleman Terdegradasi, Pelatih dan Kapten Sampaikan Permohonan Maaf Mendalam
Klub sepak bola kebanggaan Sleman, PSS Sleman, harus menerima kenyataan pahit terdegradasi dari Liga 1 musim ini. Meskipun menunjukkan performa yang meningkat di akhir musim dengan meraih empat kemenangan beruntun, termasuk kemenangan telak 0-3 atas Madura United di laga terakhir, hasil tersebut tak cukup untuk menyelamatkan mereka dari jurang degradasi.
Kenyataan ini menjadi pukulan telak bagi tim, para pemain, manajemen, dan terutama bagi para suporter setia Super Elja yang selalu memberikan dukungan penuh. Usai pertandingan terakhir yang menentukan nasib tim, Pelatih Kepala PSS Sleman, Pieter Huistra, tak kuasa menyampaikan permohonan maaf yang mendalam.
"Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Sleman, bagi suporter, dan bagi seluruh tim pelatih," ujar Huistra dengan nada penuh kekecewaan dalam konferensi pers seusai laga. Ia mengakui bahwa dirinya merasa terpukul karena gagal membawa PSS Sleman bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
- "Kami telah menunjukkan progres yang baik di akhir musim, namun sayangnya itu tidak cukup. Ini sangat menyakitkan, karena saya tahu betapa berartinya klub ini bagi banyak orang. Suporter sangat loyal dan selalu hadir di stadion. Namun, kenyataannya kami harus turun kasta," lanjutnya.
Huistra, yang didatangkan di tengah musim dengan harapan mampu mengangkat performa tim, juga menyampaikan permohonan maaf secara khusus kepada seluruh penggemar PSS Sleman. Ia berharap agar tim kebanggaan mereka dapat segera bangkit dan kembali ke Liga 1 di masa mendatang.
- "Saya sangat meminta maaf kepada semua yang mendukung klub ini. Saya yakin semua orang melihat potensi besar yang dimiliki tim ini, dan itu adalah salah satu alasan mengapa saya datang ke sini. Kami telah bekerja keras, namun hasilnya tidak cukup. Ini sangat berat dan mengecewakan. Kami harus bekerja lebih keras lagi," pungkas mantan pelatih Borneo FC tersebut.
Kapten tim, Cleberson, juga turut menyampaikan permohonan maaf yang sama kepada seluruh suporter PSS Sleman. Ia menyadari bahwa meskipun tim telah berjuang sekuat tenaga, hasil akhir tetap mengecewakan dan PSS harus menerima kenyataan pahit degradasi.
- "Saya meminta maaf kepada seluruh teman-teman dari Sleman. Kami tahu situasinya sulit, dan kami telah berjuang bersama. Kami menyadari bahwa nasib kami tidak hanya bergantung pada hasil pertandingan kami sendiri," ujar Cleberson.
Bek asal Brasil ini juga mengaku menyesal karena gagal membawa PSS Sleman lolos dari degradasi. Menurutnya, situasi ini sangat sulit bagi seluruh pemain.
- "Semua orang menyesal. PSS adalah klub besar, dan kompetisi ini sangat sulit. Saya ingin meminta maaf kepada para suporter yang selalu hadir. Para pemain telah memberikan yang terbaik dan berhasil mencetak gol. Sangat sulit untuk menghadapi situasi ini," kata Cleberson dengan nada sedih.
Meski demikian, Cleberson tetap optimis bahwa PSS Sleman akan segera bangkit dan kembali ke Liga 1. Ia berharap agar seluruh elemen klub dapat bekerja sama untuk membangun kembali kekuatan tim.
- "Kami tahu bahwa pemerintah juga berusaha agar kami bisa kembali bermain di Sleman. Liga dan dukungan tim yang bermain di kandang sendiri sangat penting. Sangat sulit bermain di luar kandang. PSS adalah klub yang sangat bagus. Saya yakin klub ini akan segera kembali dengan cepat," pungkas mantan pemain Madura United tersebut. Degradasi ini menjadi cambuk bagi PSS Sleman untuk berbenah diri dan kembali lebih kuat di musim mendatang. Dukungan dari para suporter setia akan menjadi modal berharga bagi Super Elja untuk mewujudkan ambisi tersebut.