Andrew Kalaweit: Pemuda Kalimantan Pelopor Konservasi Hutan Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia

Kiprah Andrew Kalaweit, Aktivis Lingkungan yang Menginspirasi Generasi Muda

Nama Andrew Kalaweit, seorang pemuda asal Kalimantan Tengah, kini menjadi sorotan publik setelah namanya tercantum dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2025. Pengakuan ini diberikan atas dedikasinya sebagai aktivis lingkungan dan kreator konten yang fokus pada pelestarian alam.

Di tengah arus modernisasi dan gempuran teknologi, Andrew memilih jalan yang berbeda. Ia mengabdikan diri untuk hidup berdampingan dengan alam, menjelajahi hutan Kalimantan, dan mendokumentasikan pengalamannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan.

Mengikuti Jejak Sang Ayah

Sejak kecil, Andrew telah terpapar dengan isu-isu lingkungan berkat peran ayahnya, Chanee Kalaweit, seorang aktivis lingkungan asal Prancis yang mendirikan Yayasan Kalaweit. Yayasan ini fokus pada penyelamatan primata Indonesia. Dari ayahnya, Andrew mewarisi semangat konservasi. Ibunya yang merupakan perempuan Dayak asli Kalimantan mewariskan pengetahuan tradisional dan kecintaan pada hutan Kalimantan.

Petualangan di Rimba Kalimantan

Melalui platform media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, Andrew membagikan pengalamannya bertahan hidup di hutan selama berhari-hari. Ia menunjukkan bagaimana ia membangun tempat berlindung, mencari makan, dan berinteraksi dengan satwa liar. Konten-kontennya yang edukatif telah menarik perhatian jutaan penonton.

Andrew bukan hanya sekadar petualang digital. Ia adalah seorang aktivis yang menggunakan platform media sosial untuk menginspirasi perubahan dan mengajak masyarakat untuk melindungi ekosistem Indonesia.

Hidup Menyatu dengan Alam

Andrew Kalaweit lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki komitmen kuat terhadap konservasi. Ayahnya, Chanee Kalaweit, mendirikan Kalaweit Project, sebuah organisasi yang berfokus pada pelestarian satwa liar, terutama owa dan primata lainnya, sejak akhir 1990-an. Ibunya, seorang perempuan Dayak asli Kalimantan, mewariskan pengetahuan lokal dan ikatan emosional yang mendalam dengan hutan tropis Kalimantan.

Berbeda dengan anak muda pada umumnya, masa kecil Andrew diwarnai dengan pengalaman unik, seperti bermain di hutan, bertemu dengan berbagai satwa liar, dan menyaksikan langsung dampak deforestasi terhadap habitat mereka. Pengalaman ini menumbuhkan kepedulian lingkungan dalam dirinya sejak usia dini.

Di usia 20-an, Andrew menjadikan hutan sebagai rumah keduanya. Dalam konten-kontennya, ia menunjukkan bagaimana ia bertahan hidup di hutan Kalimantan selama berminggu-minggu tanpa bantuan alat modern. Ia mengandalkan pengetahuan yang ia peroleh dari pengalaman, budaya lokal, dan pelatihan bertahan hidup. Ia membangun tempat berlindung dari daun dan ranting, mencari makan dari tumbuhan liar dan hewan buruan, dan menikmati kedamaian alam.

Menginspirasi Melalui Video

Salah satu video YouTube Andrew Kalaweit yang paling populer adalah ketika ia menghabiskan 24 jam sendirian di hutan Kalimantan. Dalam video tersebut, Andrew menunjukkan kemampuannya untuk bertahan hidup di tengah hutan belantara. Video ini menarik perhatian jutaan penonton karena merekam secara autentik pengalaman hidup sendirian di hutan tropis yang lembap, lengkap dengan suara alam, ancaman binatang liar, dan tantangan mencari makanan.

Dalam video itu, Andrew hanya membawa peralatan terbatas dan menunjukkan bagaimana manusia dapat menyatu dengan alam. Ia membuat tempat tidur dari bahan-bahan alami, memasak makanan dari hasil hutan, dan menekankan pentingnya menjaga ekosistem Kalimantan.

Video viral lainnya adalah petualangan Andrew menyusuri Sungai Barito, salah satu sungai terpanjang di Indonesia yang membelah Kalimantan Tengah. Dalam video ini, Andrew memperlihatkan keanekaragaman dan kekayaan alam di sekitar sungai, serta menyuarakan keprihatinannya terhadap deforestasi dan pencemaran lingkungan di sekitar sungai.

Aksi Nyata di Lapangan

Selain aktif di platform digital, Andrew juga terlibat langsung dalam aksi nyata di lapangan. Ia sering membantu proses rehabilitasi satwa liar yang diselamatkan dari perdagangan ilegal atau konflik dengan manusia. Bersama tim Kalaweit, ia memantau kawasan hutan lindung, menanam kembali pohon-pohon endemik, dan mengkampanyekan pelestarian lingkungan melalui kerja sama dengan sekolah dan komunitas lokal.

Bagi Andrew, hutan bukan hanya tempat tinggal satwa liar atau penghasil oksigen. Hutan adalah identitas, warisan, dan masa depan. Melalui langkah-langkah yang ia ambil, ia menanam benih perubahan untuk generasi mendatang.