Sensasi Sarapan Unik: Bubur Bakar Inovatif Gemparkan Kebumen

Di tengah geliat aktivitas pagi di Kabupaten Kebumen, sebuah inovasi kuliner hadir memanjakan lidah para pecinta sarapan. Bubur Bakar Pak Pri, sebuah kreasi unik yang menyajikan bubur bukan dalam mangkuk biasa, melainkan dalam wajan tanah liat yang dipanaskan langsung di atas bara api.

Berlokasi strategis di Pusat Kuliner Mendoan, kawasan Alun-alun Pancasila Kebumen, Bubur Bakar Pak Pri menawarkan pengalaman bersantap yang berbeda. Supri, sang pemilik, terinspirasi untuk menciptakan hidangan yang tak hanya lezat, tetapi juga unik dan berkesan. "Bubur ayam memang sudah familiar, tetapi saya ingin memberikan sentuhan berbeda yang belum pernah ada sebelumnya," ujarnya.

Proses pembakaran bubur menghasilkan aroma menggoda dan tekstur yang khas. Bukan hanya itu, Supri juga memperhatikan kebersihan dan kepraktisan dalam penyajian. Potongan ayam yang telah dicampur dalam kuah disajikan, menghilangkan kekhawatiran akan higienitas yang seringkali muncul saat ayam disuwir secara manual.

Ragam Pilihan Kuah yang Memikat

Bubur Bakar Pak Pri menawarkan dua pilihan kuah andalan yang siap memanjakan selera:

  • Kuah Opor: Cita rasa gurih dan kaya rempah khas opor memberikan sentuhan klasik yang menghangatkan.
  • Kuah Seblak: Bagi pecinta pedas, kuah seblak dengan sensasi segar dan sedikit pedas akan menjadi pilihan yang tepat.

Dengan harga yang bersahabat, satu porsi bubur lengkap dengan telur dibanderol Rp15.000, sedangkan tanpa telur Rp12.500. Warung Bubur Bakar Pak Pri buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 11.00. Antusiasme masyarakat terhadap inovasi kuliner ini sangat tinggi, dan Supri berharap Bubur Bakarnya dapat diterima luas serta memperkaya khazanah kuliner Kebumen.

Inovasi Bubur Bakar Pak Pri bukan hanya sekadar hidangan sarapan, tetapi juga representasi dari kreativitas dan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Kehadirannya di kawasan Alun-alun Pancasila semakin menambah daya tarik Kebumen sebagai destinasi wisata kuliner yang patut untuk dijelajahi.