Fenomena Monokarpi: Lima Spesies Tanaman yang Hanya Sekali Berbuah dalam Siklus Hidupnya
Keanekaragaman hayati menghadirkan berbagai keunikan, termasuk pada dunia tumbuhan. Beberapa tanaman memiliki karakteristik khusus, salah satunya adalah sifat monokarpik. Monokarpi, berasal dari bahasa Yunani 'mono' (tunggal) dan 'carp' (buah), merujuk pada tanaman yang hanya menghasilkan buah sekali selama masa hidupnya sebelum akhirnya mati.
Umumnya, tanaman monokarpik menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu tahun. Namun, ada pengecualian yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Mari kita telaah lima tanaman yang tergolong dalam spesies monokarpik ini:
-
Nanas: Nanas, anggota keluarga Bromeliaceae, di habitat aslinya tumbuh di tanah dan penyerbukannya dibantu oleh burung kolibri. Tanaman nanas hanya berbunga dan berbuah sekali seumur hidup. Setelah berbuah, tanaman induk akan mati, tetapi tunas atau anakan akan muncul di pangkal tanaman dan dapat ditanam kembali.
-
Bambu: Bambu termasuk dalam kategori tanaman monokarpik. Beberapa jenis bambu memang berbunga, meskipun tidak selalu berbuah. Pembungaan pada bambu adalah peristiwa langka yang membutuhkan waktu sangat lama, bahkan antara 5 hingga 120 tahun atau lebih. Beberapa spesies bambu dapat hidup selama beberapa dekade sebelum akhirnya berbunga, dan setelahnya akan mati. Salah satu spesies bambu dengan interval pembungaan panjang adalah Phyllostachys nigra var. henonis, yang menunggu hingga 120 tahun untuk berbunga. Para peneliti memperkirakan bahwa spesies ini akan berbunga untuk pertama kalinya pada tahun 2028 di Jepang, yang berpotensi membawa dampak signifikan terhadap ekologi dan ekonomi negara tersebut.
-
Melon: Melon adalah tanaman semusim dengan siklus hidup pendek, sehingga tergolong monokarpik. Siklus hidup melon dimulai dari fase vegetatif, kemudian berlanjut ke fase generatif. Setelah buah melon matang dan dipanen, siklus hidup tanaman berakhir.
-
Palem Aren: Dengan nama ilmiah Arenga pinnata, palem aren tersebar di hutan hujan tropis dari Cina selatan hingga Asia Tenggara. Palem aren merupakan tanaman monokarpik. Tanaman ini memiliki batang tunggal dengan tinggi hingga 15 meter. Buahnya, kolang-kaling, dapat dimakan. Selain buahnya, batang palem aren dapat diolah menjadi tepung, dan niranya dapat diolah menjadi gula merah, cuka, hingga minuman beralkohol.
-
Pisang: Pisang merupakan hasil persilangan antara Musa acuminata dan Musa balbisiana. Tanaman ini juga tergolong monokarpik, yang berarti setiap batang pisang hanya berbuah sekali. Setelah berbuah, batang tersebut akan mati dan digantikan oleh tunas anakan baru. Pisang dikenal sebagai tumbuhan yang serbaguna, karena batang, bunga, jantung, dan buahnya dapat dimanfaatkan. Terdapat juga tanaman dari genus Ensete yang mirip dengan pohon pisang, keduanya hanya berbunga sekali seumur hidup. Tanaman Ensete umumnya berasal dari Afrika dan Asia tropis.
Fenomena monokarpi ini menunjukkan keragaman strategi reproduksi pada tumbuhan. Setiap spesies memiliki cara unik untuk memastikan kelangsungan hidupnya, baik melalui produksi biji maupun melalui pertumbuhan vegetatif.