PPIH Siapkan Posko Bantuan Strategis di Mina untuk Kelancaran Prosesi Lempar Jumrah

Jelang puncak ibadah haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar simulasi intensif untuk posko-posko bantuan yang akan disiagakan bagi jemaah haji Indonesia selama prosesi lempar jumrah di Jamarat, Mina. Langkah ini merupakan wujud komitmen PPIH dalam memberikan pelayanan optimal dan memastikan kelancaran serta keamanan jemaah haji Indonesia.

Simulasi yang dilaksanakan pada Minggu (25/5/2025) waktu Arab Saudi, dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Alrasyid. Kegiatan ini bertujuan untuk mematangkan koordinasi dan kesiapan petugas dalam menghadapi berbagai potensi kendala yang mungkin dihadapi jemaah selama prosesi lempar jumrah.

Dalam simulasi tersebut, Harun Alrasyid menjelaskan secara rinci alur pergerakan jemaah haji Indonesia, mulai dari tenda-tenda di Mina hingga lokasi lempar jumrah di Jamarat, termasuk bagi jemaah yang mengikuti skema tanazul. Perlu diketahui bahwa jemaah akan berjalan kaki dari tempat mabit atau penginapan menuju Jamarat. Simulasi ini difokuskan pada penempatan posko-posko strategis bagi jemaah haji Indonesia yang akan melaksanakan lempar jumrah melalui jalur bawah atau lantai dasar. Sebanyak lima posko telah disiapkan dan ditempatkan di lokasi-lokasi kunci, mulai dari pintu masuk area Jamarat hingga jalur keluar menuju terminal bus.

Petugas haji akan disiagakan di setiap posko untuk secara proaktif memantau kondisi jemaah Indonesia dan memberikan pertolongan segera jika diperlukan. Hal ini meliputi bantuan medis, informasi, serta pendampingan bagi jemaah yang kelelahan atau mengalami kesulitan lainnya. Selain itu, PPIH juga menyiapkan pos tambahan untuk memantau jemaah haji yang melaksanakan konsep tanazul. Skema tanazul ini merupakan inisiatif baru dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan kemudahan bagi jemaah haji Indonesia dan mengurangi kepadatan di tenda-tenda Mina. Melalui skema ini, sekitar 37 ribu dari total 203.320 jemaah haji Indonesia akan diinapkan di hotel-hotel transit yang terletak di dekat area Jamarat.

Jemaah haji yang mengikuti skema tanazul tetap mendapatkan hak atas tenda di Mina. Namun, mereka akan dibawa ke Mina pada malam hari untuk melaksanakan lempar jumrah. Konsep ini bertujuan untuk memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi jemaah haji Indonesia di tenda-tenda Mina. Prosesi lempar jumrah akan dimulai pada tanggal 10 Zulhijah dan berlanjut hingga 13 Zulhijah. Harun Alrasyid menekankan bahwa simulasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh petugas haji memahami dengan baik lokasi posko masing-masing dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah. Diharapkan, dengan persiapan yang matang ini, prosesi lempar jumrah dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh jemaah haji Indonesia.

Berikut adalah rincian posko yang disiapkan:

  • Pos MCR (Mobile Crisis Rescue) 1-5: Terletak di jalur bawah area Jamarat.
  • Tujuh Pos Tambahan: Khusus untuk memantau jemaah haji yang mengikuti skema tanazul.