Dominasi Paylater Tak Goyahkan Kartu Kredit, OJK Ungkap Data Pertumbuhan Konsumsi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa popularitas buy now pay later (BNPL) atau paylater tidak serta merta menggerus minat masyarakat terhadap kartu kredit. Data terbaru menunjukkan kedua instrumen keuangan ini justru tumbuh secara simultan, menawarkan opsi pembiayaan konsumtif yang beragam bagi konsumen.
Sebelumnya, muncul spekulasi bahwa kehadiran paylater yang semakin masif akan menyebabkan penurunan penggunaan kartu kredit. Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menepis anggapan tersebut. Ia menyatakan bahwa baik kartu kredit maupun paylater memiliki pangsa pasar dan keunggulan masing-masing, sehingga masyarakat dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
"OJK melihat bahwa penggunaan kartu kredit dan BNPL berjalan beriringan sebagai pilihan bagi masyarakat untuk mengakses pembiayaan konsumtif," ujar Dian dalam keterangan resminya.
Data dari Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI) memperkuat pernyataan tersebut. Transaksi kartu kredit selama periode Maret 2024 hingga Februari 2025 menunjukkan peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kartu kredit tetap menjadi alat pembayaran yang relevan dan banyak digunakan oleh masyarakat.
Pertumbuhan Kartu Kredit dan Paylater
OJK mencatat, penyaluran kredit melalui kartu kredit mencapai Rp 102,82 triliun pada Maret 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,28 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dibandingkan dengan Rp 95,84 triliun pada Maret 2024. Sementara itu, kredit paylater juga mengalami lonjakan signifikan, tumbuh sebesar 32,18 persen (yoy) menjadi Rp 22,78 triliun pada Maret 2025.
Meski demikian, porsi kredit paylater perbankan masih relatif kecil, hanya sekitar 0,29 persen dari total kredit yang disalurkan. Hal ini menunjukkan bahwa kartu kredit masih mendominasi pasar pembiayaan konsumtif.
Implikasi bagi Industri Keuangan
Pertumbuhan simultan kartu kredit dan paylater mengindikasikan bahwa pasar pembiayaan konsumtif di Indonesia semakin dinamis. Lembaga keuangan perlu terus berinovasi dan menawarkan produk serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Selain itu, penting untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar mereka dapat memilih instrumen pembiayaan yang tepat dan mengelola keuangan dengan bijak.
Berikut poin penting dalam data OJK:
- Penyaluran kredit kartu kredit Maret 2025: Rp 102,82 triliun (naik 7,28% yoy)
- Penyaluran kredit paylater Maret 2025: Rp 22,78 triliun (naik 32,18% yoy)
- Porsi kredit paylater perbankan: 0,29% dari total kredit