JEKI Luncurkan Program Permodalan Usaha untuk Dorong Ekonomi Kreatif Nasional

Indonesia kini memiliki wadah baru untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatifnya. Jaringan Ekonomi Kreatif Indonesia (JEKI) resmi diluncurkan, menandai langkah penting dalam upaya pemberdayaan pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM) di sektor ini.

JEKI hadir sebagai platform yang menjembatani para kreator, UMKM, dan pelaku industri kreatif untuk berkolaborasi, mendapatkan akses sumber daya, dan memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat global. Salah satu inisiatif utama yang diusung adalah program JEKI Berbagi Modal, yang memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan suntikan dana segar.

JEKI Berbagi Modal: Peluang Emas Bagi UMKM

Program JEKI Berbagi Modal terbuka bagi pelaku usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia. Caranya cukup mudah, peserta dapat mengirimkan proposal usaha yang menarik dan inovatif ke alamat email yang telah disediakan, yaitu [email protected]. Informasi lebih lanjut mengenai program ini juga dapat diakses melalui akun Instagram resmi @jekikreatif.

JEKI menyiapkan total dana sebesar Rp 500 juta yang akan dialokasikan kepada sekitar 10 pelaku usaha yang memenuhi kualifikasi. Seleksi akan dilakukan berdasarkan kelayakan dan potensi usaha yang diajukan dalam proposal. Program ini berlangsung hingga akhir Juli 2025, dan pengumuman penerima modal usaha akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.

"JEKI dibangun untuk menjadi rumah bagi para kreator, UMKM, dan pelaku industri kreatif agar bisa tumbuh bersama, dari skala lokal hingga internasional," ujar Wirson Selo, Konsultan Bisnis Kerakyatan sekaligus Founder JEKI, saat peluncuran.

JEKI: Mendorong Inovasi dan Daya Saing Global

Lebih dari sekadar penyedia modal, JEKI memiliki visi untuk menjadikan industri kreatif Indonesia sebagai tulang punggung ekonomi yang berdaya saing global. Hal ini akan dicapai melalui berbagai program dan inisiatif, antara lain:

  • Memperluas jaringan kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif di dalam dan luar negeri.
  • Memberikan akses pendampingan, pelatihan, dan sumber daya untuk pengembangan bisnis kreatif.
  • Mendorong digitalisasi sektor kreatif agar mampu bersaing di pasar global.
  • Memperkuat ekosistem melalui sinergi dengan pemerintah, swasta, dan komunitas.

JEKI menargetkan pelaku usaha mikro dan kecil sebagai fokus utama. Namun, JEKI juga berupaya membantu pelaku usaha yang telah berkembang untuk mengakses pembiayaan dari perbankan. Dengan demikian, JEKI berperan sebagai katalisator pertumbuhan bagi seluruh ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.

Wirson Selo menekankan bahwa JEKI ingin mendorong industri kreatif Indonesia sebagai tulang punggung ekonomi berbasis inovasi dan kearifan lokal yang berdaya saing global. Dengan memperluas jaringan kolaborasi antar-pelaku ekonomi kreatif di dalam dan luar negeri, JEKI berharap dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif Indonesia.