Menjelang Idul Adha 1446 H: Persiapan dan Makna Pengorbanan
Idul Adha 1446 H: Hitung Mundur dan Persiapan Umat Muslim
Umat Muslim di seluruh dunia tengah bersiap menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, atau yang juga dikenal sebagai Lebaran Haji. Perayaan yang sarat makna ini diperingati setiap tanggal 10 Zulhijah, berdasarkan kalender Hijriah. Idul Adha identik dengan pelaksanaan ibadah kurban, sebuah tradisi yang mengingatkan kita pada kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sebagai wujud kepatuhan kepada Allah SWT.
Penetapan resmi tanggal Idul Adha 2025 masih menunggu pengumuman dari pemerintah melalui sidang isbat. Namun, merujuk pada Kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, serta Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor: 1/MLM/I.0/E/2025, Hari Raya Idul Adha diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Jika dihitung dari tanggal 25 Mei 2025, maka umat Muslim memiliki waktu sekitar 12 hari untuk mempersiapkan diri menyambut hari raya kurban ini.
Waktu yang tersisa ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai persiapan, terutama bagi mereka yang berniat melaksanakan ibadah kurban. Tradisi mencari hewan kurban yang memenuhi syarat syariat Islam sudah dimulai sejak jauh hari. Pasar-pasar hewan kurban pun mulai ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Jadwal Libur Idul Adha 2025
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1017/2024, 2/2024, dan 2/2024, berikut adalah jadwal libur terkait Hari Raya Idul Adha 2025:
- Jumat, 6 Juni 2025: Libur Nasional Idul Adha 2025
- Sabtu, 7 Juni 2025: Libur Akhir Pekan
- Minggu, 8 Juni 2025: Libur Akhir Pekan
- Senin, 9 Juni 2025: Cuti Bersama Idul Adha 2025
Mengenang Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
Inti dari perayaan Idul Adha terletak pada ibadah kurban, yang berakar pada kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Kisah ini, sebagaimana dijelaskan dalam Surat As-Saffat ayat 102-107, menceritakan tentang ujian keimanan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS. Setelah sekian lama menanti, Nabi Ibrahim AS dikaruniai seorang putra bernama Ismail AS.
Suatu malam, Nabi Ibrahim AS bermimpi diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya tercinta. Dengan hati yang berat, Nabi Ibrahim AS menyampaikan perintah tersebut kepada Nabi Ismail AS. Menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada Allah SWT, Nabi Ismail AS menerima perintah tersebut dengan ikhlas dan tanpa ragu.
Ketika Nabi Ibrahim AS hendak melaksanakan perintah Allah SWT, dengan menelungkupkan Nabi Ismail AS agar tidak melihat wajah putranya, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail AS dengan seekor domba besar sebagai tebusan. Domba tersebut, menurut riwayat Ibnu Katsir dan Ibnu Abbas RA, berasal dari surga dan diturunkan dari Gunung Tsabir.
Nabi Ibrahim AS kemudian menyembelih domba tersebut sebagai wujud syukur dan ketaatan kepada Allah SWT. Peristiwa inilah yang menjadi dasar pelaksanaan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha.
Makna Idul Adha bagi Umat Muslim
Idul Adha dan ibadah kurban bukan sekadar ritual tahunan, tetapi merupakan sarana untuk merenungkan dan menghayati makna pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Umat Islam diajak untuk meneladani sifat-sifat mulia yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT. Ibadah kurban juga menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial dan berbagi rezeki dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan.