Indonesia Genjot Hilirisasi Kelapa untuk Dongkrak Devisa dan Kesejahteraan Petani

Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) untuk mempercepat program hilirisasi industri kelapa nasional. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan nilai tambah produk kelapa, yang merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Kementan dan KOPEK, sebagai respons terhadap tingginya permintaan kelapa dari negara-negara seperti China dan Malaysia.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas yang membahas percepatan hilirisasi nasional. Pemerintah menargetkan pembangunan industri hilirisasi kelapa mulai tahun ini. Lonjakan permintaan kelapa global telah mendorong kenaikan harga kelapa secara signifikan, memberikan dampak positif bagi petani kelapa di Indonesia. Harga kelapa dilaporkan meningkat dari Rp1.300 menjadi Rp4.000, Rp5.000, bahkan mencapai Rp7.000 per kilogram.

Pemerintah berencana mengakselerasi pengembangan industri kelapa dari hulu hingga hilir, terutama di wilayah-wilayah sentra produksi kelapa. KOPEK diharapkan berperan aktif dalam mendorong program hilirisasi dan investasi di industri pengolahan kelapa. Momentum ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan nilai tambah produk kelapa tetap berada di daerah.

Selain itu, Mentan mendorong penerapan sistem tumpang sari di perkebunan kelapa. Sistem ini memungkinkan penanaman komoditas lain seperti padi, jagung, kakao, dan tanaman pangan lainnya yang sesuai dengan kondisi agroklimat setempat. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan memaksimalkan lahan, petani dapat memanen kelapa sekaligus memperoleh hasil dari tanaman lain, sehingga mempercepat swasembada pangan dan meningkatkan pendapatan.

Indonesia memiliki sejumlah kabupaten/kota yang menjadi sentra produksi kelapa, di antaranya:

  • Kabupaten Indragiri Hilir (Riau)
  • Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Jambi)
  • Kabupaten Banggai (Sulawesi Tengah)
  • Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Jambi)
  • Kabupaten Sumenep (Jawa Timur)
  • Kabupaten Halmahera Utara (Maluku Utara)
  • Kabupaten Banyuasin (Sumatera Selatan)
  • Kabupaten Minahasa Selatan (Sulawesi Utara)
  • Kabupaten Pandeglang (Banten)
  • Kabupaten Padang Pariaman (Sumatera Barat)

Dengan fokus pada hilirisasi dan optimalisasi lahan, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing kelapa Indonesia di pasar global serta meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di seluruh nusantara.