Jafar Panahi, Sutradara Iran Peraih Palme d'Or di Cannes Usai Belasan Tahun Dibungkam
Palais des Festivals bergemuruh oleh tepuk tangan yang membahana ketika Jafar Panahi, sutradara asal Iran, menerima penghargaan Palme d'Or, penghargaan tertinggi di Festival Film Cannes. Momen bersejarah ini diserahkan langsung oleh aktris ternama, Cate Blanchett, menandai klimaks dari perjuangan panjang Panahi yang selama lebih dari 15 tahun menghadapi pembatasan dari pemerintah Iran.
Dengan raut wajah terkejut namun penuh haru, Panahi mengangkat tangannya sebagai bentuk penghormatan kepada para hadirin. Pidato kemenangannya menjadi seruan bagi persatuan dan kebebasan berekspresi. "Mari kita bersatu. Jangan biarkan siapapun mendikte apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan, termasuk dalam berbusana. Sinema adalah cerminan masyarakat, dan tidak ada yang berhak mengontrolnya," tegas Panahi, seperti yang dikutip dari Associated Press.
Film It Was Just an Accident, yang mengantarkan Panahi meraih Palme d'Or, terinspirasi dari pengalaman pribadinya selama mendekam di penjara. Film ini mengisahkan tentang mantan narapidana yang dihadapkan pada dilema moral saat bertemu kembali dengan orang yang pernah menyiksa mereka. Karya ini lahir dari masa sulit saat Panahi dipenjara karena solidaritasnya terhadap sineas Mohammad Rasoulof.
Juliette Binoche, presiden juri Festival Film Cannes tahun ini, menyambut Panahi dengan pelukan hangat. Binoche mengenang momen di tahun 2010 saat dirinya turut menyuarakan dukungan bagi Panahi ketika sang sutradara masih berada dalam tahanan rumah. "Film ini adalah manifestasi dari perlawanan dan keinginan untuk bertahan hidup, yang sangat relevan saat ini. Seni akan selalu menang, dan kemanusiaan akan selalu berjaya," ujar Binoche kepada awak media.
Kemenangan Panahi juga menjadi catatan manis bagi distributor film independen, Neon, yang kini memegang rekor dengan mendukung enam pemenang Palme d'Or secara berturut-turut, termasuk:
- Parasite
- Titane
- Triangle of Sadness
- Anatomy of a Fall
- Anora
Berbeda dengan beberapa sineas Iran lainnya yang memilih hidup di pengasingan, Panahi menegaskan bahwa dirinya akan kembali ke Teheran keesokan harinya. "Hidup di pengasingan bukanlah pilihan bagi saya," ungkapnya singkat.
Momen penyerahan penghargaan ini juga diwarnai dengan insiden pemadaman listrik di kota Cannes akibat dugaan pembakaran. Namun, seperti yang diungkapkan oleh aktor John C. Reilly di panggung penutupan, "Film-film yang ditampilkan di festival ini menyediakan semua energi listrik yang kita butuhkan."