Siswa SMA China Ciptakan Ponsel Lipat Fungsional dari Barang Bekas: Inovasi Teknologi Sederhana yang Memukau

Siswa SMA China Ciptakan Ponsel Lipat Fungsional dari Barang Bekas: Inovasi Teknologi Sederhana yang Memukau

Lan Bowen, siswa Sekolah Menengah Atas Yiling di Yichang, Provinsi Hubei, Tiongkok, telah mencuri perhatian dunia maya dengan penemuannya yang luar biasa: sebuah ponsel lipat fungsional yang dirakit dari komponen-komponen bekas dan sebuah printer 3D. Video demonstrasi karya Lan yang diunggah pada 16 Februari 2025 telah meraup lebih dari 4,7 juta penonton dan 400.000 like di media sosial, membuktikan daya tarik inovasi teknologi sederhana ini bagi khalayak luas.

Proses pembuatan ponsel lipat ini terbilang unik dan penuh tantangan. Lan terinspirasi oleh model ponsel lipat yang ada di pasaran, namun ia ingin menciptakan model vertikal yang dilipat ke luar—sesuatu yang belum pernah ia temui. Hasil karyanya, yang ia sebut “mesin kartu makan” karena kemiripan bentuknya dengan kartu makan kantin saat dilipat, memiliki ketebalan 16 mm saat terlipat dua. Casing ponsel dibuat menggunakan printer 3D seharga 2.000 yuan yang dibelinya tahun lalu, sementara komponen-komponen inti berasal dari ponsel-ponsel lama milik keluarganya dan beberapa komponen tambahan yang dibeli secara daring.

Perjalanan pengembangan ponsel lipat ini tidaklah mulus. Lan menghadapi kendala utama pada sistem sentuh layar yang tidak berfungsi saat ponsel dibuka. Ia menjelaskan dalam videonya bahwa hal ini disebabkan oleh layar yang terdorong keluar saat dilipat. Berkat kegigihan dan keuletannya, ia berhasil mengatasi masalah ini setelah beberapa kali percobaan dan perbaikan desain, termasuk mengganti beberapa layar yang rusak. Meskipun masih dalam tahap primitif dan memiliki beberapa kekurangan, ponsel ciptaan Lan ini mampu menjalankan semua fungsi dasar sebuah ponsel pintar.

Keberhasilan Lan ini telah menuai pujian luas di media sosial China. Banyak komentar yang membandingkan prestasinya dengan pendiri Xiaomi, Lei Jun, mengakui kreativitas, kemampuan teknis, dan keahlian presentasi Lan dalam video demonstrasinya. Bahkan, Vivo, salah satu produsen ponsel terkemuka di China, turut memberikan apresiasi dan harapan untuk karya-karya luar biasa Lan di masa mendatang. Keberhasilan ini semakin menarik perhatian karena Lan sendiri mengaku kurang berprestasi dalam beberapa mata pelajaran di sekolah, hanya unggul dalam bahasa Inggris dan geografi.

Minat Lan pada kerajinan tangan telah tertanam sejak kecil, dimulai dengan membuat model militer saat masih duduk di sekolah dasar. Dukungan penuh dari orang tuanya—ayahnya seorang sopir taksi dan ibunya seorang pekerja penjualan asuransi—telah menjadi kunci keberhasilannya. Kisah Lan Bowen membuktikan bahwa dengan kreativitas, ketekunan, dan dukungan lingkungan sekitar, inovasi teknologi dapat muncul dari sumber yang tak terduga, bahkan dari seorang siswa SMA yang penuh semangat dan ide-ide brilian.