Gowes Jasirah Diharapkan Pacu Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menaruh harapan besar pada sektor pariwisata, khususnya wisata sejarah, sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan keyakinannya bahwa kegiatan seperti Gowes Jasirah memiliki potensi signifikan dalam meningkatkan perekonomian Jawa Tengah.

Hal ini diungkapkan Sumarno saat membuka acara Gowes Jasirah 2025 yang berlangsung di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Tengah. Menurutnya, peningkatan kunjungan wisatawan akan berdampak positif pada konsumsi masyarakat, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Jawa Tengah, kita perlu menarik lebih banyak orang untuk datang, menikmati kuliner, berbelanja, dan menjelajahi keindahan Jawa Tengah. Wisata, khususnya wisata sejarah, menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan ini," ujarnya.

Gowes Jasirah merupakan bagian dari rangkaian acara yang lebih besar, yaitu Road to Jasirah Race 2025, sebuah ajang sepeda wisata sejarah yang dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025. Kegiatan Gowes Jasirah kali ini diikuti oleh sekitar 100 peserta dari berbagai komunitas sepeda. Mereka menjelajahi rute sepanjang 15 kilometer di Kota Semarang, melewati berbagai lokasi bersejarah dan ikonik seperti:

  • Kawasan Pleburan
  • Jalan MT Haryono
  • Kota Lama Semarang
  • Titik Nol Kilometer Semarang
  • Tugu Muda
  • Banjir Kanal Barat
  • Klenteng Sam Poo Kong

Sumarno mengapresiasi inisiatif untuk menghidupkan kembali potensi wisata sejarah di Jawa Tengah melalui kegiatan Gowes Jasirah. Ia menekankan bahwa Jawa Tengah memiliki banyak situs bersejarah dengan potensi luar biasa yang belum sepenuhnya dieksplorasi.

"Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, melestarikan situs-situs budaya, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," tambahnya.

Selain memberikan dampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi, Sumarno juga menyoroti manfaat kegiatan semacam ini dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat.

Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa Gowes Jasirah tahun ini merupakan edisi kedua, setelah sebelumnya sukses digelar dengan tema wisata candi. Kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang pemanasan menjelang Jasirah Race 2025.

Jasirah sendiri merupakan aplikasi digital yang dikembangkan oleh BI Jateng sejak tahun 2022. Aplikasi ini menyediakan informasi lengkap mengenai destinasi wisata sejarah, pemandu wisata lokal, serta lokasi UMKM di berbagai wilayah Jawa Tengah. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan wisatawan dapat lebih mudah merencanakan perjalanan wisata sejarah mereka di Jawa Tengah.