Keluhan Pemilik Restoran di Phuket: Turis Asing Buang Air Besar Sembarangan, Pemerintah Diminta Bertindak

Keresahan Pemilik Restoran di Phuket Akibat Ulah Turis Asing

Seorang pemilik restoran di Phuket, Thailand, menyampaikan keluhannya terkait perilaku tidak terpuji sejumlah turis asing yang kedapatan buang air besar di area propertinya. Pananut Asawapitakchon, pemilik Restoran Salaloy, mengungkapkan kekesalannya melalui akun Facebook pribadinya, menceritakan bagaimana kejadian serupa berulang kali terjadi di depan restorannya, terutama saat tempat usahanya sedang tutup.

Menurut Pananut, insiden ini bukan pertama kalinya. Ia menyebutkan bahwa kejadian serupa telah terjadi dua kali dalam beberapa minggu terakhir. Lebih lanjut, Pananut menjelaskan bahwa biasanya ia tidak keberatan mengizinkan para pengunjung yang membutuhkan toilet untuk menggunakan fasilitas di restorannya, tanpa mengharuskan mereka untuk membeli makanan atau minuman. Ia memahami bahwa menyediakan fasilitas toilet merupakan salah satu cara untuk mendukung pariwisata dan perekonomian lokal. Biaya perawatan toilet, seperti air, listrik, perlengkapan kebersihan, hingga tisu toilet dan sabun, ia tanggung sebagai bagian dari kontribusinya terhadap industri pariwisata. Namun, dengan adanya kejadian buang air besar sembarangan ini, ia merasa bahwa masalah ini tidak bisa ia atasi sendiri dan membutuhkan campur tangan dari pemerintah setempat.

Persoalan utama, menurut Pananut, adalah tidak tersedianya fasilitas toilet umum yang memadai di sekitar area restorannya. Hal ini menyebabkan para turis terpaksa buang air besar di area luar restorannya ketika tempat tersebut sedang tutup. Ia menceritakan bahwa minggu lalu, seorang turis asing terlihat melakukan perbuatan tidak senonoh tersebut di depan restorannya. Minggu ini, kejadian serupa terulang kembali, kali ini melibatkan seorang turis wanita yang terlihat memegang tisu bekas di tangannya. Kejadian ini membuatnya prihatin, terutama karena staf restorannya terpaksa membersihkan kotoran tersebut, padahal hal itu bukanlah bagian dari tugas mereka.

Pananut juga mempertanyakan apakah pemilik restoran lain di Phuket mengalami masalah serupa. Ia menyoroti bahwa sebagai destinasi wisata kelas dunia, Phuket seharusnya memiliki standar pelayanan yang lebih baik, termasuk ketersediaan fasilitas umum yang memadai bagi para pengunjung. Ia berharap agar pemerintah daerah setempat dapat memberikan perhatian serius terhadap masalah ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya.

"Masalah ini mungkin tidak mendesak, tetapi saya ingin menyerahkan masalah ini untuk perbaikan lebih lanjut. Sementara itu, saya akan terus mengumpulkan urin atau feses sendiri," kata Pananut dengan nada getir.

Isu mengenai perilaku tidak terpuji turis asing di Thailand sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, warganet Thailand juga pernah mengeluhkan tindakan sejumlah turis asing yang kedapatan buang air kecil di tempat umum, bahkan dari atas tuk-tuk. Selain mengkritik perilaku sembrono para turis, masyarakat juga menyoroti kurangnya fasilitas toilet umum yang dapat diakses sebagai salah satu penyebab utama masalah ini.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait masalah ini:

  • Kurangnya Fasilitas Toilet Umum: Ketersediaan toilet umum yang memadai merupakan kebutuhan mendasar bagi sebuah destinasi wisata.
  • Perilaku Turis: Perilaku tidak terpuji sebagian turis asing mencoreng citra pariwisata Thailand.
  • Peran Pemerintah: Pemerintah daerah setempat perlu mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini.
  • Dampak bagi Bisnis Lokal: Kejadian ini dapat berdampak negatif bagi bisnis lokal, terutama restoran dan tempat usaha lainnya.

Dengan adanya perhatian dan tindakan yang tepat dari pihak terkait, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi dan citra pariwisata Phuket dapat tetap terjaga.