Indonesia Intensifkan Kerja Sama Ekonomi dengan China Guna Atasi Defisit Perdagangan
Pemerintah Indonesia terus berupaya mempererat hubungan ekonomi dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebagai strategi utama dalam mengatasi defisit perdagangan non-migas yang masih signifikan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa defisit perdagangan non-migas antara Indonesia dan China mencapai sekitar 10 miliar dolar AS.
Dalam upaya memperkuat kemitraan strategis, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang mengadakan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini menjadi landasan untuk membahas berbagai inisiatif konkret yang dapat meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Pemerintah Indonesia berharap China dapat meningkatkan investasinya di berbagai program prioritas, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), inisiatif ketahanan energi, dan proyek pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall). Investasi ini diharapkan dapat membantu menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menandatangani serangkaian nota kesepahaman (MoU) di berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor digital, industri, dan sektor ekonomi lainnya. Salah satu poin penting dalam kesepakatan ini adalah perpanjangan program "Two Countries, Twin Parks", yang mencakup tiga kawasan industri:
- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang
- Kawasan industri di Bintan
- Kawasan industri di Provinsi Fujian, China.
Program ini diharapkan dapat menarik investasi ke Indonesia dan memperkuat rantai pasok antara kedua negara. Khususnya untuk KEK Batang, diperkirakan akan menarik investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja. Saat ini, pemerintah sedang melakukan penjajakan untuk investasi di kawasan industri lainnya. Adanya investasi yang masuk ke Indonesia diharapkan mampu mengurangi angka defisit perdagangan yang saat ini terjadi.
Dengan adanya kerja sama yang baik dengan negara China, pemerintah berharap dapat mengatasi permasalahan terkait defisit perdagangan dan dapat meningkatkan perekonomian negara. Investasi dari negara China akan memberikan dampak yang positif bagi Indonesia.