Borobudur: Transformasi Menuju Destinasi Kultural-Spiritual yang Aksesibel Secara Global
Borobudur, warisan budaya dunia yang megah, tengah mengalami transformasi signifikan untuk memantapkan posisinya sebagai destinasi wisata kultural dan spiritual yang inklusif di mata dunia. Holding BUMN Pariwisata, InJourney, memimpin upaya ini, dengan tujuan menjadikan Borobudur bukan hanya sekadar monumen bersejarah, tetapi juga pusat spiritualitas dan budaya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Keberhasilan perayaan Waisak menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi ini. InJourney berupaya menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung, dengan tetap menghormati nilai-nilai spiritual dan budaya yang terkandung di dalamnya. Lebih dari sekadar meningkatkan jumlah kunjungan, fokus utama adalah menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, yang memberdayakan masyarakat lokal dan melestarikan warisan budaya untuk generasi mendatang.
Langkah Strategis Menuju Inklusivitas
InJourney bersama dengan berbagai pihak terkait telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan visi Borobudur yang inklusif, di antaranya:
- Penataan Kawasan: Area sekitar candi ditata ulang untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau, nyaman, dan ramah bagi pengunjung.
- Sistem Kuota dan Jalur Khusus: Penerapan sistem kuota dan jalur khusus untuk menaiki struktur candi bertujuan untuk menjaga kelestarian bangunan dan memberikan pengalaman yang lebih berkualitas bagi pengunjung.
- Relokasi Pedagang dan Pembangunan Fasilitas Baru: Pedagang direlokasi ke Museum dan Kampung Seni Borobudur yang baru dibangun, menciptakan ruang yang lebih teratur dan meningkatkan kenyamanan bagi pedagang maupun wisatawan.
Inisiatif-inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, melalui pelibatan UMKM, komunitas seni dan budaya, serta masyarakat sekitar Borobudur. Selain itu, InJourney juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas, lansia, serta para biksu dan umat Buddha dengan mobilitas terbatas.
Transformasi Borobudur ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memajukan kebudayaan nasional dan melestarikan cagar budaya, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan. Kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak menjadi kunci untuk mewujudkan ekosistem yang tangguh dan berkelanjutan, di mana budaya dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Borobudur diharapkan menjadi model pengembangan destinasi berkelanjutan di Indonesia, yang mengedepankan nilai-nilai spiritual, kultural, dan inklusif. InJourney mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan kolaborasi, agar Borobudur tidak hanya menjadi ikon kebanggaan, tetapi juga simbol pencapaian spiritual dan harmoni bagi generasi kini dan mendatang. Koordinasi intensif terus dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh persiapan dan pelaksanaan kegiatan sejalan dengan prinsip pelestarian cagar budaya, serta mengedepankan nilai spiritual dan kultural yang tidak mengancam nilai universal Candi Borobudur.