Kendala Teknis Hentikan Dominasi Quartararo di MotoGP Inggris

Fabio Quartararo, pembalap Monster Energy Yamaha, mengalami nasib pahit di MotoGP Inggris 2025 yang berlangsung di Sirkuit Silverstone. Setelah menunjukkan performa impresif dan memimpin jalannya balapan selama 11 lap pasca restart, Quartararo terpaksa mengakhiri balapan lebih awal akibat masalah teknis yang menimpa motornya.

Masalah bermula pada lap ke-12 ketika ride height device atau perangkat pengatur tinggi motor mengalami malfungsi. Perangkat tersebut macet dalam posisi aktif saat Quartararo memasuki tikungan keenam, menyebabkan hilangnya kendali dan memaksa pembalap asal Prancis itu untuk retired dari balapan. Kekesalan dan kekecewaan jelas terlihat, Quartararo bahkan tak kuasa menahan air mata di pinggir lintasan.

Quartararo mengungkapkan kekecewaannya usai balapan. Start dari posisi pole, ia mengambil risiko dengan memilih ban depan kompon lunak, sebuah strategi yang terbukti efektif di awal balapan. Ia mampu menciptakan keunggulan signifikan, bahkan sempat mencapai lima detik atas Marco Bezzecchi, yang pada akhirnya keluar sebagai pemenang.

"Saya tahu ban medium bukan pilihan yang tepat, karena kami memiliki masalah di ban belakang saat sprint race kemarin. Jadi saya harus mengerem sekeras mungkin sejak lap pertama, dan itu berhasil," ujar Quartararo.

Namun, keunggulan tersebut sirna ketika ride height device-nya bermasalah. "Kami mengalami masalah dengan perangkat yang macet di bagian belakang. Padahal, saya sudah lama tidak merasa sebaik ini dan semuanya dalam kendali," keluhnya.

Dalam wawancara setelah balapan, emosi Quartararo kembali meluap ketika ditanya apakah performa apiknya sebelum insiden memberikan harapan untuk balapan berikutnya. "Tentu saja ini memberi saya harapan. Tapi jujur saja, apa yang terjadi hari ini sangat mengecewakan. Kami sudah meningkatkan motor dan tahu kami bisa cepat ketika semuanya bekerja dengan baik," tuturnya dengan nada getir.

Usai balapan, dukungan moral datang dari Thomas Maubant, sahabat sekaligus asisten Quartararo di paddock. Pelukan dan kata-kata penyemangat dari Maubant menjadi penguat bagi Quartararo di tengah kekecewaan yang mendalam.

"Dia adalah orang yang paling mengenal saya. Dia bilang saya yang tercepat hari ini, dan memang benar, sudah lama saya tidak merasa seperti ini. Tapi lagi-lagi, seperti déjà vu, saya pole di Jerez lalu shifter rusak, sekarang ini terjadi lagi," ungkapnya dengan nada pasrah.