Status Awas Gunung Lewotobi Laki-laki Dipertahankan Meski Aktivitas Vulkanik Melandai

Meskipun aktivitas vulkanik menunjukkan penurunan, status Awas (Level IV) Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap dipertahankan. Hal ini disampaikan oleh Badan Geologi setelah melakukan pemantauan intensif selama periode waktu tertentu. Penurunan aktivitas tersebut terlihat dari berkurangnya frekuensi erupsi dan intensitas hembusan asap dari kawah.

Pada periode pengamatan yang berakhir Jumat (24/5/2024), tidak tercatat adanya erupsi. Hembusan asap dari kawah juga terlihat lebih lemah, dengan warna putih dan ketinggian antara 100 hingga 800 meter di atas puncak. Selain itu, suara gemuruh dan sinar api yang sebelumnya teramati, kini tidak lagi terdengar maupun terlihat. Namun, Badan Geologi menekankan bahwa kondisi ini tidak serta merta menandakan gunung api tersebut aman sepenuhnya.

Rekaman kegempaan menunjukkan adanya:

  • 6 kali gempa embusan
  • 13 kali gempa harmonik
  • 11 kali gempa vulkanik dalam
  • 6 kali gempa tektonik jauh

Data kegempaan ini mengindikasikan adanya penurunan aktivitas permukaan dan suplai magma dari kedalaman. Pembacaan tiltmeter juga menunjukkan penurunan, yang mengarah pada indikasi kestabilan tekanan di dalam tubuh gunung api. Meskipun demikian, analisis visual drone menunjukkan keberadaan material lava berwarna kelabu kehitaman di dasar kawah dengan luas sekitar 87.000 meter persegi.

Badan Geologi menjelaskan bahwa jika terjadi erupsi yang membongkar material lava tersebut, maka erupsi berpotensi bersifat eksplosif dengan energi yang besar. Berdasarkan analisis visual dan instrumental, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, status Awas tetap diberlakukan.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi. Imbauan ini dikeluarkan demi keselamatan masyarakat dan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya yang masih mungkin terjadi. Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.