Investasi Tiongkok Mengalir: Pabrik Kendaraan Listrik dan Pusat Data Segera Hadir di Indonesia

Indonesia berpotensi menjadi pusat manufaktur penting untuk kendaraan listrik (EV) dan pusat data (data center) setelah Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) mengumumkan minat serius dari empat perusahaan asal Tiongkok untuk berinvestasi di tanah air. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem EV di Indonesia dan memperkuat infrastruktur digital.

Pandu Sjahrir, Chief Information Officer (CIO) Danantara, mengungkapkan bahwa ketertarikan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia sangat tinggi. Keempat perusahaan yang dimaksud, menurutnya, menunjukkan keseriusan yang paling besar. Meskipun enggan menyebutkan nama perusahaan secara spesifik, Pandu menjelaskan bahwa investasi tersebut akan mencakup berbagai sektor strategis.

  • Baterai: Investasi di sektor baterai akan mendukung pengembangan rantai pasok EV yang kuat di Indonesia.
  • Kendaraan Listrik (EV): Pendirian pabrik EV akan mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di pasar domestik.
  • Pusat Data (Data Center): Pembangunan pusat data akan meningkatkan kapasitas penyimpanan dan pemrosesan data di Indonesia, mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
  • Layanan Konsumen: Investasi di sektor layanan konsumen akan meningkatkan pengalaman pelanggan dan menciptakan peluang baru di pasar.

Inisiatif ini didorong oleh keinginan Indonesia untuk tidak hanya menjadi pasar bagi produk-produk Tiongkok, tetapi juga menjadi basis produksi yang kompetitif. Pandu Sjahrir menekankan pentingnya transfer pengetahuan dan teknologi dari Tiongkok ke Indonesia. Dengan membangun pabrik di Indonesia, perusahaan-perusahaan Tiongkok dapat berbagi keahlian dan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

"Keinginan kita (membangun pabrik EV) itu kan kita memegang dari atasnya hulunya. Sekarang kita menaikkan knowledge kita ke hilir. Nantinya juga kalau kita ingin pembangunan misalnya mobil listrik atau apa kita pengin juga ada peningkatan knowledge di kitanya," ujar Pandu.

Indonesia menyadari bahwa Tiongkok saat ini merupakan pemain utama dalam industri EV dan pusat data. Melalui kerjasama ini, Indonesia berharap dapat belajar dari pengalaman Tiongkok dan mengembangkan kemampuan sendiri untuk menjadi pemimpin di sektor-sektor tersebut di masa depan. Investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing bangsa.