Menjaga Harmoni: Batasan Penting Orang Tua dalam Kehidupan Rumah Tangga Anak
Pernikahan menandai babak baru, bukan hanya bagi pasangan yang menikah, tetapi juga bagi orang tua mereka. Transisi ini menuntut penyesuaian peran, dari pengambil keputusan utama menjadi pendukung dari kejauhan. Kunci utama dalam menjaga hubungan harmonis adalah menghormati batasan dan memberikan ruang bagi anak untuk membangun kehidupan rumah tangga mereka sendiri.
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Farraas Afiefah Muhdiar, menekankan pentingnya memahami batasan-batasan ini. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
-
Memberi Ruang untuk Menyelesaikan Masalah: Ketika anak menghadapi masalah dalam rumah tangga, dorong mereka untuk mencari solusi sendiri. Orang tua dapat menawarkan saran atau dukungan, tetapi jangan mengambil alih kendali. Biarkan mereka belajar dari pengalaman dan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab.
-
Intervensi Hanya Jika Diminta: Tidak semua nasihat perlu diutarakan. Orang tua perlu bijak memilih kapan untuk berbicara dan kapan untuk diam. Intervensi sebaiknya dilakukan hanya jika anak secara langsung meminta bantuan atau pendapat. Ini menunjukkan rasa hormat terhadap otonomi mereka.
-
Mendukung, Bukan Mengatur: Masukan dari orang tua tentu berharga, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan anak dan pasangannya. Dukungan penuh, baik secara emosional maupun finansial (jika diperlukan), akan menjadi kekuatan bagi mereka dalam membangun rumah tangga yang kokoh. Hindari memberikan dukungan dengan harapan imbalan yang berlebihan.
-
Menghargai Perubahan Prioritas: Setelah menikah, wajar jika anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangan dan keluarga baru mereka. Orang tua perlu memahami bahwa ini bukanlah tanda penolakan, melainkan bagian dari kedewasaan. Hargai perubahan prioritas mereka dan jangan merasa tersisih.
Memahami dan menghormati batasan-batasan ini akan membantu orang tua menjaga hubungan yang sehat dan harmonis dengan anak-anak mereka yang sudah menikah. Hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling menghormati, memahami, dan mendukung satu sama lain dalam setiap tahap kehidupan.