Tragedi di Gaza: Dokter Kehilangan Sembilan Anak Akibat Serangan Udara di Khan Younis
Luka Mendalam di Gaza: Dokter Al-Najjar Kehilangan Sembilan Anaknya Dalam Serangan Udara
Suasana duka dan kepedihan mendalam menyelimuti Kompleks Medis Nasser di Gaza selatan, menyusul serangan udara tragis yang merenggut nyawa sembilan anak dari seorang dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut. Dokter Alaa al-Najjar (38), seorang dokter anak yang berdedikasi, harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan sebagian besar buah hatinya akibat serangan yang menghantam kediaman mereka di Khan Younis.
Pagi itu, Dokter Al-Najjar meninggalkan rumahnya untuk menjalankan tugas mulianya di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit. Ia meninggalkan sepuluh anaknya bersama suaminya, yang juga berprofesi sebagai dokter. Beberapa jam kemudian, kabar duka datang menghantam. Jenazah tujuh anaknya dibawa ke rumah sakit tempat ia bekerja, menjadi saksi bisu atas tragedi yang tak terbayangkan. Anak-anak malang tersebut, yang berusia antara 3 hingga 12 tahun, menjadi korban keganasan serangan udara yang menghancurkan rumah mereka.
Detail Tragedi dan Upaya Penyelamatan
Menurut laporan yang dihimpun, sebagian besar anak-anak Dokter Al-Najjar meninggal dunia akibat luka bakar parah yang disebabkan oleh serangan udara yang menghantam rumah mereka. Dua anak lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang hancur. Hanya Adam, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, yang selamat dari tragedi tersebut. Suami Dokter Al-Najjar juga selamat, namun mengalami luka-luka serius dan saat ini tengah menjalani perawatan intensif.
Kementerian Kesehatan Palestina dan Pertahanan Sipil Gaza mengkonfirmasi bahwa rumah keluarga Dokter Al-Najjar, yang terletak di Khan Younis, menjadi sasaran serangan udara. Video yang dirilis oleh Pertahanan Sipil Gaza memperlihatkan petugas medis berjuang mengevakuasi korban luka di tengah kobaran api yang melalap rumah. Jenazah anak-anak yang tak berdosa juga terlihat diangkat dari balik puing-puing dan dibungkus dengan kain putih, menambah pilu suasana.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Barsh, mengumumkan nama-nama sembilan anak Dokter Al-Najjar yang menjadi korban dalam serangan tersebut: Yahya, Rakan, Raslan, Gebran, Eve, Rival, Sayden, Luqman, dan Sidra. Ia juga menambahkan bahwa suami Dokter Al-Najjar saat ini dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif. Al-Barsh mengecam keras serangan tersebut dan menyoroti kondisi sulit yang dihadapi oleh para tenaga kesehatan di Gaza, yang tidak hanya menjadi sasaran serangan, tetapi juga kehilangan keluarga mereka dalam konflik yang berkecamuk.
Keteguhan di Tengah Duka
Di tengah duka yang mendalam, Dokter Al-Najjar menunjukkan keteguhan yang luar biasa dengan tetap menjalankan tugasnya di rumah sakit. Dokter Ahmad al-Farra, rekan sejawatnya di Kompleks Medis Nasser, mengungkapkan bahwa Dokter Al-Najjar terus memantau kondisi suaminya dan putranya yang selamat, Adam, sambil tetap memberikan pelayanan medis kepada pasien yang membutuhkan.
Youssef Abu al-Reesh, seorang pejabat senior di Kementerian Kesehatan Gaza, juga menyampaikan kekagumannya terhadap Dokter Al-Najjar. Ia menggambarkan Dokter Al-Najjar sebagai sosok yang kuat dan berdedikasi, yang mengutamakan tugasnya untuk merawat anak-anak yang sakit di tengah kesedihan pribadinya. Abu al-Reesh mengatakan bahwa Dokter Al-Najjar hanya terdengar melantunkan takbir dan istighfar, menunjukkan keimanan dan ketabahannya dalam menghadapi cobaan berat ini.