Kekecewaan Nesta: Milan Didera Protes Penggemar Akibat Performa Mengecewakan
Musim kompetisi 2024-2025 menjadi periode yang penuh tantangan bagi AC Milan, yang berujung pada luapan kekecewaan dari para pendukung setia mereka. Meskipun berhasil mengamankan kemenangan 2-0 atas Monza dalam laga terakhir Serie A yang digelar di San Siro, Sabtu (24/5/2025), hasil ini terasa pahit mengingat kegagalan tim untuk mengamankan tempat di kompetisi antarklub Eropa musim depan.
Kekecewaan mendalam para suporter Milan mencapai puncaknya dalam bentuk aksi protes yang terorganisir. Sebagian besar penggemar Rossoneri yang memadati Tribune Selatan (Curva Sud) San Siro memilih untuk meninggalkan stadion hanya dalam 15 menit pertama pertandingan melawan Monza. Aksi ini disertai dengan pembentangan spanduk-spanduk bernada kecaman yang ditujukan kepada para petinggi klub, yang dianggap gagal mengelola tim dengan efektif.
Sebelum pertandingan dimulai, ribuan pendukung Milan juga mendatangi markas klub, Casa Milan, untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka secara langsung. Pemandangan ini menjadi sorotan utama dan menimbulkan keprihatinan mendalam bagi Alessandro Nesta, mantan pemain Milan yang kini melatih Monza. Nesta, yang membela Milan dari tahun 2002 hingga 2012, mengaku sedih melihat kondisi tim yang pernah dibelanya itu.
"Melihat San Siro seperti ini membuat saya sedih," ungkap Nesta, mengenang pengalamannya selama sepuluh tahun berseragam I Rossoneri. Ia menambahkan bahwa selama masa baktinya di Milan, ia tidak pernah menyaksikan aksi protes serupa dari para suporter, meskipun tim mengalami masa-masa sulit.
"Publik San Siro paham sepak bola, jadi jika mereka menyoraki Anda, itu karena Anda tidak melakukannya dengan baik," lanjut Nesta, menekankan bahwa sejarah panjang dan gemilang Milan seharusnya tidak ternoda oleh malam-malam seperti ini. Ia menyerukan persatuan dan kerja sama dari semua pihak terkait untuk memperbaiki kondisi tim.
Nesta juga mengenang masa kejayaan Milan di bawah kepemimpinan Silvio Berlusconi, mantan presiden klub yang legendaris. Ia menggambarkan Berlusconi sebagai sosok yang visioner dan selalu memanjakan tim dengan segala kebutuhan mereka.
"Memiliki Berlusconi sebagai presiden klub menjamin banyak hal untuk Anda," kata Nesta, mengingat bagaimana Berlusconi selalu memberikan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan. Ia menambahkan bahwa sosok seperti Berlusconi sangat sulit ditemukan dalam sepak bola modern saat ini.
Berikut adalah beberapa poin penting yang disinggung oleh Alessandro Nesta:
- Kekecewaan atas protes suporter Milan
- Pengalaman positif di bawah kepemimpinan Berlusconi
- Seruan untuk persatuan dan kerja sama
- Keprihatinan atas kondisi Milan saat ini
Alessandro Nesta menutup pernyataannya dengan harapan agar Milan dapat segera bangkit dan kembali ke performa terbaiknya, menghidupkan kembali kenangan indah masa kejayaannya.