IHSG Berjuang di Tengah Sentimen Global, Rupiah Menguat Tipis
markdown Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (26/5/2025) dengan sinyal positif, meskipun penguatan yang terjadi terbilang tipis. Pergerakan ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Pada pukul 09.02 WIB, IHSG tercatat berada di posisi 7.219,56, naik tipis sebesar 5,39 poin atau 0,07 persen dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di level 7.214,16. Aktivitas perdagangan menunjukkan 219 saham bergerak naik, sementara 153 saham mengalami penurunan. Sebanyak 229 saham lainnya terpantau stagnan. Total nilai transaksi yang tercatat hingga saat ini mencapai Rp 665,90 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 857,97 juta saham.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyampaikan bahwa IHSG menunjukkan resiliensinya dengan terus berusaha bangkit. Namun, ia mengingatkan bahwa potensi penguatan IHSG saat ini terlihat terbatas. Proyeksi pergerakan IHSG berada di antara level 7.110 hingga 7.300, dengan harapan koreksi yang terjadi tidak akan menembus di bawah level psikologis 7.000.
Fokus pasar saat ini tertuju pada rilis data ekonomi AS, termasuk data inflasi yang sangat dinantikan. Penurunan inflasi di AS diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi investor pasar modal. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan AS juga akan menjadi perhatian utama pelaku pasar.
"Secara teknikal, kami melihat IHSG berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support dan resistance di 7.160–7.330. Investor perlu berhati-hati karena potensi koreksi pasar tetap ada," ujar Nico dalam analisisnya.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menambahkan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan tren positif menuju level 7.345 jika berhasil menembus resistance terdekat di 7.261. Namun, ia juga mewaspadai potensi terbentuknya pola ending diagonal yang dapat memicu koreksi jika IHSG gagal bertahan di atas level 7.261.
"Level support IHSG berada di 7.109, 7.055, 6.929, dan 6.811, sedangkan level resistance berada di 7.261, 7.345, dan 7.444. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish," jelas Ivan.
Di sisi lain, bursa saham regional Asia menunjukkan performa yang bervariasi. Strait Times Singapura turun 0,14 persen, sementara Shanghai Composite naik 0,18 persen. Nikkei 225 Jepang menguat 0,60 persen, namun Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,59 persen.
Pergerakan Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menunjukkan penguatan tipis. Data Bloomberg mencatat, pada pukul 09.16 WIB, rupiah berada di level Rp 16.155 per dollar AS, menguat 62,5 poin atau 0,39 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.217,5 per dollar AS.
Lukman Leong, analis mata uang dari Doo Financial Futures, memprediksi rupiah akan melanjutkan penguatannya terhadap dollar AS. Menurutnya, dollar AS melemah akibat meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan Uni Eropa. Ia memperkirakan rentang pergerakan rupiah hari ini berada di antara Rp 16.200 hingga Rp 16.350 per dollar AS.