DPD RI Intensifkan Komunikasi dengan Pemerintah Pusat terkait Krisis BBM di Bengkulu

Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda Bengkulu mendapat perhatian serius dari anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) perwakilan Bengkulu, Destita Khairilisani. Menanggapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM yang semakin meresahkan, Destita menyatakan kesiapannya untuk menjembatani permasalahan ini ke tingkat pemerintah pusat.

Destita menilai, penanganan krisis BBM di Bengkulu memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah tidak bisa dibebankan tanggung jawab sepenuhnya, melainkan dibutuhkan sinergi lintas lembaga untuk menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Pemerintah saat ini sedang berupaya mencari jalan keluar secepatnya dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Sebagai wakil daerah di tingkat nasional, Destita berkomitmen untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Bengkulu terkait kebutuhan mendesak akan penambahan kuota BBM dan perbaikan sistem distribusi. Ia akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan jajaran Direksi Pertamina, untuk mencari solusi yang konkret dan jangka panjang.

"Sebagai anggota DPD RI, saya siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menyuarakan permasalahan ini ke pemerintah pusat. Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat, seperti BBM, terpenuhi dan tidak lagi menjadi kendala di masa depan," ujarnya.

Lebih lanjut, Destita mengimbau masyarakat Bengkulu untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan atau panic buying. Ia memahami betul keresahan yang dirasakan masyarakat akibat kelangkaan ini, namun ia berharap semua pihak dapat menjaga situasi tetap kondusif dan menghindari tindakan yang justru dapat memperburuk keadaan.

Destita juga menyoroti pentingnya pengawasan distribusi BBM dan pembenahan sistem logistik secara menyeluruh. Ia menekankan bahwa kedua aspek ini perlu menjadi perhatian serius agar masalah kelangkaan BBM tidak terus berulang di masa mendatang. Beberapa hari terakhir, kelangkaan BBM dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu. Setidaknya lima kabupaten terdampak kelangkaan ini.

Berdasarkan laporan yang diterima, kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Pertamax terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Bengkulu. Di beberapa SPBU, antrean kendaraan mengular hingga mencapai dua kilometer.

Kelangkaan BBM terpantau terjadi di lima kabupaten/kota, yaitu:

  • Kaur
  • Bengkulu Selatan
  • Seluma
  • Kota Bengkulu
  • Bengkulu Tengah

DPD RI akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat Bengkulu.