Mandulnya Lini Depan Arsenal: Tanpa Pencetak Gol Subur di Liga Inggris, Puasa Gelar Berlanjut?

Arsenal Catat Rekor Minor di Tengah Dominasi Liga Inggris

Arsenal menutup musim 2024-2025 dengan kemenangan 2-1 atas Southampton, namun kemenangan itu tak mampu menutupi fakta bahwa mereka gagal meraih gelar juara Liga Inggris dan harus puas menjadi runner-up. Lebih dari itu, ada catatan minor yang menghantui The Gunners musim ini: tak satu pun pemain mereka mampu mencetak dua digit gol di Liga Inggris.

Musim ini menjadi musim yang mengecewakan bagi Arsenal. Setelah menelan pil pahit tersingkir di semifinal Liga Champions, langkah mereka juga terhenti di putaran ketiga Piala FA, serta gagal total di Piala Liga. Kegagalan di berbagai kompetisi ini memperpanjang puasa gelar mereka, setelah terakhir kali mengangkat trofi pada musim 2019-2020, yakni Piala FA. Raihan trofi Community Shield di awal musim 2023-2024 terasa hambar karena hanya melibatkan satu pertandingan. Ketidakmampuan lini depan dalam mencetak gol secara konsisten menjadi salah satu faktor utama kegagalan Arsenal musim ini. Kritik terhadap tumpulnya lini depan sudah lama disuarakan, namun tim tetap mengandalkan kolektivitas dan memaksimalkan pemain yang ada.

Minimnya Pilihan di Lini Depan dan Eksperimen Taktik

Cedera pemain semakin mempersempit pilihan Mikel Arteta di lini depan. Dalam beberapa pertandingan, Arteta bahkan harus menarik gelandang Mikel Merino untuk mengisi posisi striker. Pada akhirnya, Kai Havertz menjadi pencetak gol terbanyak Arsenal di Liga Inggris musim ini dengan torehan sembilan gol. Sebuah ironi mengingat Havertz bukanlah striker murni. Catatan ini menjadi yang terburuk bagi Arsenal sejak musim 1923-1924, atau 101 tahun silam, ketika tak ada pemain mereka yang mampu mencetak 10 gol atau lebih.

Distribusi gol yang merata di antara pemain memang bisa menjadi kekuatan, tetapi Arsenal seringkali kesulitan membobol gawang lawan ketika Bukayo Saka dan Martin Odegaard absen. Keduanya memegang peranan penting dalam menciptakan peluang dan mencetak gol. Absennya salah satu dari mereka sangat memengaruhi performa lini serang Arsenal.

Sepanjang musim, Arsenal juga kerap kali menggunakan formasi false nine akibat cedera yang menimpa Gabriel Jesus. Bahkan ketika Jesus dalam kondisi fit, ia tidak selalu mampu memenuhi ekspektasi sebagai penyerang utama. Kai Havertz dan Mikel Merino beberapa kali dipercaya untuk mengisi peran false nine. Havertz cukup berhasil dalam peran ini dengan mencetak 9 gol.

Produktivitas Gol Arsenal di Bawah Ekspektasi

Kendati tak memiliki pemain dengan dua digit gol, Arsenal masih mampu menunjukkan performa yang lumayan di lini serang. Mereka masuk dalam tiga besar tim terproduktif di Liga Inggris musim ini. Arsenal total mencetak 69 gol dalam 38 pertandingan Premier League 2024-2025. Mereka hanya kalah tajam dari Liverpool (86 gol) dan Man City (72). Namun, torehan ini jelas belum cukup untuk mengantarkan mereka meraih gelar juara. Dengan kebutuhan mendesak akan striker haus gol, mampukah Arsenal berbenah dan kembali menjadi penantang serius di musim depan?

  • Liga Inggris
  • Arsenal
  • Mikel Arteta
  • Kai Havertz
  • Gabriel Jesus
  • Bukayo Saka
  • Martin Odegaard
  • Pencetak Gol
  • Rekor
  • Musim 2024-2025
  • Juara
  • Runner-up
  • Community Shield
  • Piala FA
  • Liga Champions
  • Piala Liga
  • False Nine