PPP Jajaki Kandidat Ketua Umum, Rommy Tegaskan Jokowi Tak Intervensi

Polemik suksesi kepemimpinan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memasuki babak baru. Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy, membantah spekulasi yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo turut campur tangan dalam proses penjaringan calon ketua umum partai berlambang Ka'bah tersebut.

Rommy, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa inisiatif untuk meminta pandangan Jokowi justru datang dari internal partai. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan perspektif terkait sosok Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang namanya mencuat sebagai salah satu kandidat potensial.

"Sama sekali tidak benar jika ada anggapan Pak Jokowi cawe-cawe dalam pencalonan Pak Amran," tegas Rommy dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, Rommy mengungkapkan bahwa dirinya juga meminta masukan dari Jokowi mengenai strategi efektif untuk mengembalikan PPP ke kursi parlemen. Mengingat pengalaman dan jaringan yang dimiliki Jokowi, pandangannya dianggap berharga dalam upaya revitalisasi partai.

"Beberapa kali saya berdiskusi dengan beliau, mencari cara paling jitu untuk membawa PPP kembali ke Senayan," imbuhnya.

Rommy menegaskan bahwa nama Amran muncul murni dari hasil diskusi internal PPP, sebagai bagian dari proses penjaringan calon ketua umum menjelang Muktamar. Selain Amran, sejumlah tokoh lain juga masuk dalam radar, termasuk:

  • Sandiaga Uno
  • Saifullah Yusuf (Mensos)
  • Dudung Abdurrahman (Eks KSAD)
  • Marzuki Ali
  • Agus Suparmanto

Bahkan, Rommy mengaku sempat mendekati Anies Baswedan untuk mempertimbangkan posisi sebagai pemimpin PPP pada akhir 2024. Menurutnya, nama-nama tersebut merupakan hasil pemikiran internal partai, kecuali Agus Suparmanto yang didorong oleh Gus Yasin (Wagub Jateng).

Ketertarikan pada sosok Amran mendorong Rommy untuk meminta penilaian dari Jokowi, yang dianggap memiliki pemahaman mendalam mengenai kualitas dan kapabilitas Amran.

"Diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk saat di Solo, menjadi salah satu faktor yang memperkuat fokus pada Pak Amran. Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberi amanah," jelasnya.

Sebelumnya, nama Amran Sulaiman memang telah disebut sebagai salah satu kandidat potensial oleh Rommy. Ia mendorong munculnya wajah baru atau tokoh eksternal untuk memimpin PPP, dengan harapan dapat membawa angin segar bagi partai.

Rommy menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat delapan nama yang berpotensi maju sebagai calon ketua umum PPP, baik dari internal maupun eksternal partai.

"Saya terus menjaring aspirasi dari pusat dan daerah. Saat ini, sudah ada delapan nama yang muncul, terdiri dari tiga internal dan lima eksternal," ungkap Rommy.

Sesuai rencana, Muktamar PPP dengan agenda pemilihan ketua umum akan diselenggarakan pada akhir Agustus atau September 2025.