Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai Diatasi, Kapal Keruk Costa Fortuna III Diterjunkan
Penanganan Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai Dipercepat dengan Kedatangan Kapal Keruk Costa Fortuna III
Bengkulu, Indonesia – Penanganan masalah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai memasuki babak baru dengan kedatangan kapal keruk raksasa Costa Fortuna III. Kapal dengan kapasitas besar ini diharapkan dapat mempercepat proses pengerukan dan mengatasi kendala yang selama ini menghambat aktivitas pelabuhan.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyatakan optimisme yang tinggi terhadap efektivitas kapal Costa Fortuna III. Ia meyakini bahwa dengan teknologi dan kapasitas yang dimiliki kapal ini, masalah pendangkalan alur yang selama ini menjadi perhatian utama akan segera teratasi. “Kami sangat berharap kapal ini dapat bekerja optimal dan menyelesaikan pengerukan sesuai target yang telah ditetapkan,” ujar Helmi.
Saat ini, tim teknis dari PT Rukindo tengah disibukkan dengan persiapan instalasi dan pengecekan pipa-pipa pengerukan yang didatangkan khusus dari Batam. Proses ini meliputi penyambungan pipa sepanjang 460 meter dan memastikan setiap baut terpasang dengan kuat untuk mencegah kebocoran. “Kami sangat berhati-hati dalam proses instalasi ini karena menyangkut keselamatan dan efisiensi pengerukan,” jelas Deni, perwakilan dari Tim Teknik PT Rukindo.
Diharapkan, jika kondisi cuaca mendukung, instalasi pipa dapat rampung pada 29 Mei dan pengerukan dapat dimulai pada 30 Mei 2025. Volume pasir yang akan dikeruk diperkirakan mencapai 263.000 meter kubik, dengan target pengerukan harian sekitar 20.000 meter kubik. Dengan demikian, proses pengerukan diperkirakan akan selesai dalam waktu 13 hari.
Selain fokus pada pengerukan, pemerintah daerah juga memberikan perhatian serius terhadap dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat aktivitas ini. Sesuai dengan kesepakatan bersama Kementerian Lingkungan Hidup, pasir hasil pengerukan akan dimanfaatkan untuk mengatasi abrasi di wilayah pesisir Bengkulu. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah pendangkalan alur pelabuhan dan melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi.
Gubernur Helmi Hasan juga menanggapi isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sempat terjadi akibat kapal pengangkut BBM kesulitan masuk ke Pelabuhan Pulau Baai. Ia memastikan bahwa pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menambah kuota BBM dan menjamin ketersediaan pasokan bagi masyarakat. “Masyarakat tidak perlu panik karena kami telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini,” tegas Helmi.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan meningkatkan pengawasan untuk mencegah praktik penimbunan atau penyalahgunaan BBM oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Razia akan digelar secara rutin untuk memastikan distribusi BBM berjalan lancar dan tepat sasaran.
Kedatangan kapal keruk Costa Fortuna III dan langkah-langkah antisipatif yang diambil oleh pemerintah daerah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai dan memastikan kelancaran aktivitas ekonomi di wilayah Bengkulu.