Inisiatif Pendidikan Kedokteran Pedesaan Australia: Model untuk Indonesia?

Profesor Tjandra Yoga Aditama, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas YARSI dan Adjunct Professor di Griffith University, Australia, berbagi pengalamannya mengenai program pendidikan kedokteran khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di daerah pedesaan Australia, yang dikenal sebagai 'Rural Medical Education Australia (RuralMedEd)'.

Australia, sebagai negara maju, menyadari pentingnya pemerataan pelayanan kesehatan hingga ke pelosok desa. Program 'RuralMedEd' diimplementasikan melalui kerjasama dengan berbagai universitas, termasuk Griffith University, tempat Profesor Tjandra menjadi Adjunct Professor di School of Medicine and Dentistry. Program ini didukung oleh tim yang berkualitas dan berpengalaman dalam memberikan pendidikan bagi mahasiswa kedokteran yang berfokus pada praktik medis di daerah pedesaan, termasuk pelatihan VET (vocational education training), namun tidak mencakup tindakan pembedahan kompleks.

Menariknya, program 'RuralMedEd' ini didanai oleh pemerintah Australia melalui 'Commonwealth Government Rural Health Multidisciplinary Training program'. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh warganya, tanpa memandang lokasi geografis.

Profesor Tjandra menggarisbawahi pentingnya program serupa diimplementasikan di Indonesia, dengan mempertimbangkan tiga alasan utama:

  • Persentase penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pedesaan cukup tinggi, mencapai 41,43% menurut data Bank Dunia (2023).
  • Prinsip 'Health for All' yang dicanangkan oleh WHO, yang menekankan bahwa setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu, di mana pun mereka berada.
  • Indonesia memiliki banyak Fakultas Kedokteran yang berkualitas dengan tenaga pengajar yang diakui secara internasional.

Profesor Tjandra menekankan perlunya kerjasama yang solid antar berbagai sektor yang terlibat dalam pendidikan kedokteran. Konflik atau kurangnya koordinasi hanya akan menghambat kemajuan dan pada akhirnya merugikan kesehatan bangsa.

Implementasi program pendidikan kedokteran pedesaan di Indonesia membutuhkan komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak. Dengan mencontoh model sukses seperti 'RuralMedEd' di Australia, Indonesia dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pemerataan akses bagi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah pedesaan.