Inspirasi dari Brisbane: Balai Kota Ramah Warga, Transportasi Publik Terjangkau, dan Ruang Publik Gratis
Brisbane, Australia, menawarkan model menarik tentang bagaimana sebuah balai kota dapat berfungsi lebih dari sekadar pusat administrasi. Di sana, Balai Kota menjadi ruang publik yang hidup, terbuka untuk warga, dan menawarkan berbagai kegiatan menarik. Prof. Tjandra Yoga Aditama, Adjunct Professor Griffith University, berbagi pengalamannya mengunjungi Brisbane dan mengamati bagaimana kota ini mengintegrasikan ruang publik dengan kehidupan warganya.
Brisbane City Hall, misalnya, menyelenggarakan pameran budaya gratis di lantai 3, memberikan akses ke koleksi lokal yang beragam. Selain itu, "Tower Clock Tour" menawarkan kesempatan untuk menjelajahi jam besar ikonik di atas bangunan, juga tanpa biaya. Inisiatif seperti ini mendekatkan masyarakat dengan balai kota mereka, mengubahnya menjadi tempat yang ramah dan relevan, bukan hanya sekadar pusat urusan formal.
Transportasi publik di Brisbane juga patut dicontoh. Kota ini menyediakan berbagai pilihan transportasi yang terjangkau, termasuk bus gratis seperti "City Loop" dan "Spring Hill Loop". Feri sepanjang sungai menawarkan pemandangan kota yang memukau dengan biaya yang sangat terjangkau, hanya 50 sen dolar Australia untuk perjalanan pulang pergi selama dua jam. Sementara itu, penggunaan mobil pribadi didorong untuk dikurangi dengan tarif parkir yang mahal, mencapai 15 dolar Australia (Rp. 157.500) untuk 2 jam pertama di Brisbane Convention and Exhibition Center. Fasilitas sepeda dan otopet listrik juga tersedia untuk disewa, meskipun Prof. Tjandra mengakui "takut jatuh" karena usia.
Brisbane juga menawarkan ruang publik gratis yang menarik. QAGOMA (Queensland Art Gallery and Gallery of Modern Art) terbuka untuk umum tanpa biaya masuk, menawarkan alternatif yang menarik dibandingkan museum seni modern berbayar di kota-kota lain. Selain itu, pasar akhir pekan menyediakan platform bagi pedagang lokal untuk menjual makanan dan produk unik, sambil menciptakan ruang bagi warga untuk bersantai dan menikmati suasana kota.
Pengalaman Prof. Tjandra di Brisbane memberikan inspirasi tentang bagaimana kota-kota di Indonesia dapat meningkatkan kualitas hidup warganya dengan menyediakan ruang publik yang inklusif, transportasi publik yang terjangkau, dan kegiatan budaya yang menarik. Balai kota yang ramah, transportasi yang efisien, dan ruang publik yang hidup dapat menciptakan kota yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi semua.