Persib Bandung Pertimbangkan IPO untuk Tingkatkan Pendapatan di Tengah Ketergantungan Sponsor
Klub sepak bola kebanggaan Jawa Barat, Persib Bandung, tengah menjajaki kemungkinan untuk melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO). Langkah ini dipertimbangkan sebagai upaya strategis untuk memperkuat struktur keuangan klub dan mengurangi ketergantungan pada sumber pendapatan konvensional seperti sponsor dan penjualan tiket.
Wacana IPO ini mencuat setelah diskusi antara Presiden Persib, Glenn T. Sugita, dan tokoh penting di balik penyelenggaraan Piala Presiden, Maruarar Sirait. Pertemuan tersebut mengindikasikan keseriusan Persib untuk mengikuti jejak Bali United, klub sepak bola pertama di Indonesia yang sukses melantai di bursa saham pada tahun 2021.
Maruarar Sirait menekankan pentingnya diversifikasi pendapatan bagi Persib. Menurutnya, meskipun sponsor dan tiket merupakan sumber pendapatan yang signifikan, klub perlu mencari alternatif lain untuk memastikan stabilitas finansial jangka panjang. IPO dianggap sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain fokus pada peningkatan pendapatan, Persib juga menyadari pentingnya pengelolaan biaya operasional yang efisien. Biaya operasional yang terkontrol dengan baik akan berdampak positif pada profitabilitas klub. Oleh karena itu, IPO diharapkan dapat menarik investor yang tidak hanya tertarik pada potensi pertumbuhan pendapatan, tetapi juga memiliki visi jangka panjang terhadap pengelolaan keuangan klub yang berkelanjutan.
Glenn T. Sugita menambahkan bahwa waktu pelaksanaan IPO akan sangat bergantung pada prospek kinerja keuangan Persib di masa depan. Investor potensial akan mencermati secara seksama kinerja tim, regulasi yang berlaku, dan potensi pendapatan klub sebelum mengambil keputusan investasi. Persib berkomitmen untuk menjaga transparansi dan memberikan informasi yang akurat kepada investor agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat.
Jelang penyerahan trofi Liga 1 2024-2025, rencana Persib yang akan terjun ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2026 semakin santer diperbincangkan.