Perjalanan Diagnosa Kanker Paru-Paru: Tantangan Deteksi Dini dan Pentingnya Kewaspadaan
Perjalanan Diagnosa Kanker Paru-Paru: Tantangan Deteksi Dini dan Pentingnya Kewaspadaan
Kasus kanker paru-paru yang dialami ibunda penyanyi Raisa Andriana, Ria Mariaty, menyoroti tantangan dalam mendeteksi penyakit mematikan ini. Meskipun telah menjalani skrining kanker lengkap pada Mei 2024, kanker paru-paru stadium 4 baru terdiagnosis pada Oktober 2024, setelah ibu Raisa mengalami batuk persisten selama sebulan dan sempat didiagnosis salah sebagai tuberkulosis (TB). Perjalanan panjang menuju diagnosis yang akurat ini menggarisbawahi betapa sulitnya mendeteksi kanker paru-paru pada stadium awal, bahkan dengan adanya skrining rutin.
Kanker paru-paru, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merupakan penyebab utama kematian akibat kanker secara global, dengan angka kematian yang tinggi pada pria dan wanita. Data Globocan 2022 menunjukkan angka kematian mencapai 1,8 juta jiwa dari total 9,7 juta kematian akibat kanker. Kesulitan deteksi dini menjadi faktor utama tingginya angka kematian ini. Moffitt Cancer Center menjelaskan bahwa letak paru-paru yang tersembunyi di dalam tubuh membuat sulitnya mendeteksi kelainan sebelum munculnya gejala yang sudah berat. National Library of Medicine (NLM) juga mencatat minimnya gejala spesifik pada tahap awal, membuat diagnosis sering terlambat dan terdeteksi pada stadium lanjut.
Tantangan Deteksi Dini dan Gejala Kanker Paru-Paru:
Deteksi dini sangat krusial dalam meningkatkan prognosis pasien kanker paru-paru. Namun, gejala awal seringkali tidak spesifik dan mudah disamakan dengan penyakit pernapasan umum lainnya. American Cancer Society menjabarkan beberapa gejala yang patut diwaspadai, antara lain:
-
Gejala Awal:
- Batuk persisten atau memburuk
- Batuk darah atau dahak berwarna karat
- Nyeri dada yang memburuk saat bernapas dalam, batuk, atau tertawa
- Suara serak
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Sesak napas
- Kelelahan atau kelemahan
- Infeksi pernapasan berulang (bronkitis, pneumonia)
- Mengi baru
-
Gejala pada Stadium Lanjut (Metastasis):
- Nyeri tulang (punggung, pinggul)
- Perubahan sistem saraf (sakit kepala, kelemahan/mati rasa pada ekstremitas, pusing, gangguan keseimbangan, kejang)
- Menguningnya kulit dan mata (ikterus)
- Pembengkakan kelenjar getah bening (leher, di atas tulang selangka)
Meskipun sebagian besar gejala ini bisa disebabkan oleh kondisi lain, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami satu atau lebih gejala tersebut. Diagnosis dan pengobatan dini sangat menentukan keberhasilan penanganan kanker paru-paru.
Kesimpulan:
Kasus ibunda Raisa menyadarkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan deteksi dini kanker paru-paru. Meskipun skrining rutin sangat dianjurkan, gejala yang tidak spesifik dan letak organ yang tersembunyi membuat deteksi dini menjadi tantangan. Pengetahuan akan gejala-gejala kanker paru-paru dan konsultasi medis segera jika muncul gejala yang mencurigakan merupakan langkah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan.