Pengusaha Rental Mobil Bengkulu Tercekik: Kenaikan Pajak dan Krisis BBM Ancam Kelangsungan Bisnis

Kenaikan pajak kendaraan bermotor yang signifikan dan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda Bengkulu menjadi pukulan telak bagi para pengusaha rental mobil di daerah tersebut.

Fajar Hendriansyah, seorang pengusaha rental mobil di Bengkulu, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi yang semakin sulit. Ia dan rekan-rekannya kini harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan bisnis mereka di tengah berbagai tantangan yang datang silih berganti. Beban pajak kendaraan yang melonjak hingga 66 persen, ditambah dengan sulitnya mendapatkan BBM, membuat mereka terpaksa membatalkan sejumlah pesanan rental mobil.

"Belum selesai dengan beban kenaikan pajak, sekarang BBM langka. Kami terpaksa membatalkan beberapa pesanan karena tidak ada BBM," ujar Fajar, menggambarkan betapa beratnya situasi yang mereka hadapi.

Kondisi ini diperparah dengan penurunan permintaan jasa rental mobil akibat efisiensi anggaran pemerintah. Banyak instansi pemerintah yang mengurangi penggunaan jasa rental mobil, yang berdampak langsung pada pendapatan para pengusaha.

"Jasa kami banyak dipakai pemerintah, namun efisiensi jasa rental jauh berkurang hingga 60 persen. Di saat bersamaan, kami juga terkena kenaikan pajak mobil," jelas Fajar, menggambarkan bagaimana mereka terjepit di antara dua masalah besar.

Kelangkaan BBM di Bengkulu menyebabkan antrean panjang di setiap SPBU. Warga harus rela mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan beberapa liter BBM. Bahkan, tak jarang mereka harus mendorong sepeda motor karena kehabisan bahan bakar di jalan.

Harga BBM eceran pun melambung tinggi, mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 80 ribu per liter. Kondisi ini semakin membebani masyarakat dan para pengusaha rental mobil.

Senada dengan Fajar, Jimi, seorang pengemudi travel, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia terpaksa membatalkan semua pesanan karena tidak bisa mendapatkan BBM. "Semua pesanan travel batal, kerugian iya, mana bisa bayar pajak mobil kalau terus begini," ungkap Jimi dengan nada frustrasi.

Kelangkaan BBM di Bengkulu dipicu oleh pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, yang menghambat kapal penyuplai BBM milik Pertamina untuk masuk. Meskipun Pertamina telah berupaya menyalurkan BBM melalui jalur darat, suplai yang diterima tetap tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, telah berupaya mengatasi masalah ini dengan menyurati Kementerian ESDM, berkoordinasi dengan Pertamina, dan meminta Pelindo untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai. Namun, hingga saat ini, kelangkaan BBM masih terus terjadi dan menyulitkan masyarakat serta para pengusaha rental mobil.

Para pengusaha rental mobil berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kelangkaan BBM dan memberikan keringanan pajak bagi mereka. Jika tidak, bisnis mereka terancam gulung tikar dan semakin banyak masyarakat yang kesulitan.

Berikut adalah upaya yang sudah dilakukan pemerintah daerah:

  • Menyurati Kementerian ESDM
  • Koordinasi dengan Pertamina
  • Meminta Pelindo mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai