Semburan Air dan Gas Gegerkan Petani Sumenep: Antara Berkah dan Ancaman
Misteri Semburan Air dan Gas di Sumenep Gemparkan Petani Prancak
Sebuah fenomena alam tak biasa menggemparkan Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sumur bor milik seorang petani bernama Muhammad Suji, tiba-tiba menyemburkan air bercampur gas. Aliran deras ini melintasi lahan persawahan yang menghijau, menciptakan pemandangan sekaligus pertanyaan di benak para petani setempat.
Semburan yang terjadi pada Senin (26/5/2025) ini, bukanlah kejadian pertama. Sebelumnya, pada bulan Maret di tahun yang sama, sumur milik Suji juga pernah mengalami hal serupa. Bahkan, semburan sebelumnya dilaporkan mencapai ketinggian hingga 20 meter, disertai dengan material kerikil dan lumpur. Meskipun semburan kali ini tidak separah sebelumnya, dengan tidak terus menerusnya material kerikil dan lumpur, kejadian ini tetap menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani.
Harapan di Balik Kekhawatiran
Di satu sisi, semburan air ini mungkin menjadi berkah terselubung bagi para petani yang mengandalkan air untuk irigasi sawah mereka. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran serius mengenai dampak kandungan gas dalam air terhadap tanaman padi yang menjadi sumber penghidupan utama mereka. Apakah air bercampur gas ini aman untuk kelangsungan pertanian mereka? Pertanyaan inilah yang menghantui benak para petani Desa Prancak.
Pemerintah Daerah Turun Tangan
Merespon kegelisahan warga, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Dadang Dedy Iskandar, memberikan keterangan yang mencoba meredakan kekhawatiran. Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya yang dilakukan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), kandungan metana (CH4) dalam semburan tersebut relatif kecil dan dianggap aman bagi tanaman.
Lebih lanjut, Dadang menambahkan bahwa pengujian dengan detektor gas juga menunjukkan bahwa semburan tersebut tidak mengandung zat beracun. Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa semburan gas tersebut berpotensi terbakar jika terpapar sumber api. Pihaknya juga telah menerima laporan dari Camat Pasongsongan dan perangkat desa yang menyatakan bahwa kondisi di lapangan masih terkendali dan aman.
Tindak Lanjut dan Pemantauan
Meski telah mendapatkan hasil pengujian sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak ingin mengambil risiko. Dadang Dedy Iskandar menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Camat Pasongsongan untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi terkini dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.
Kejadian semburan air dan gas di Desa Prancak ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Diharapkan, dengan penanganan yang tepat dan pemantauan yang berkelanjutan, fenomena ini dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kehidupan para petani.
Fenomena ini menjadi pengingat akan kompleksitas pengelolaan sumber daya alam dan pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian lingkungan. Semburan air dan gas di Sumenep, antara berkah dan ancaman, menjadi cerminan tantangan yang dihadapi masyarakat di era modern ini.