Lima Puluh Sekolah Rakyat Siap Beroperasi: Inisiatif Pemerintah untuk Pendidikan Masyarakat Miskin
Lima Puluh Sekolah Rakyat Siap Beroperasi: Inisiatif Pemerintah untuk Pendidikan Masyarakat Miskin
Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat miskin, memasuki tahap krusial. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (10/3/2025), melaporkan kesiapan operasional 50 sekolah rakyat pada tahun ini. Langkah ini menandai babak baru dalam upaya pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi mereka yang berada di lapisan terbawah masyarakat.
Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, menjelaskan bahwa program ini menyasar masyarakat miskin pada desil 1 hingga desil 2. Calon siswa akan menjalani proses seleksi berupa tes akademik untuk memastikan kesiapan mereka mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat. Kurikulum yang akan diterapkan telah dirancang oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dengan dukungan pengadaan guru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta sarana dan prasarana dari Kementerian Pekerjaan Umum. Kerja sama antar kementerian ini menjadi kunci keberhasilan program ini, mencerminkan komitmen pemerintah dalam merealisasikan visi peningkatan akses pendidikan yang merata.
Lebih lanjut, Gus Ipul memaparkan rencana pemanfaatan aset pemerintah yang tidak terpakai sebagai lokasi Sekolah Rakyat. Sebanyak 40 sentra dan balai milik Kementerian Sosial, serta bangunan milik Universitas Brawijaya dan UNESA di Surabaya, akan difungsikan untuk menunjang operasional sekolah. Program ini menargetkan jenjang pendidikan yang lengkap, dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), meskipun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia di setiap lokasi. Tahapan awal akan difokuskan pada penentuan lokasi mana yang siap untuk jenjang SD, SMP, atau SMA, dengan tujuan akhir terwujudnya jenjang pendidikan lengkap di setiap Sekolah Rakyat.
Sebelum peluncuran secara nasional, pemerintah telah melakukan uji coba di tiga titik di wilayah Jabodetabek. Pengalaman dari uji coba ini akan menjadi bekal berharga dalam menyempurnakan pelaksanaan program di seluruh provinsi. Meskipun belum seluruh daerah akan mendapatkan Sekolah Rakyat tahun ini, langkah awal yang terukur ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh anak bangsa untuk mengenyam pendidikan yang layak. Keberadaan Sekolah Rakyat di bawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos) diharapkan dapat menjamin keberlanjutan dan efektivitas program dalam menjangkau dan melayani masyarakat yang membutuhkan.
Rancangan Program Sekolah Rakyat:
- Sasaran: Masyarakat miskin desil 1-2.
- Kurikulum: Dirancang Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
- Guru: Diurus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Sarana Prasarana: Diurus Kementerian Pekerjaan Umum.
- Lokasi: 40 sentra dan balai Kemensos yang tidak terpakai, serta bangunan Universitas Brawijaya dan UNESA.
- Jenjang: Ditargetkan SD, SMP, dan SMA.
- Seleksi: Tes akademik bagi calon siswa.
Program Sekolah Rakyat ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil dan berkesempatan bagi semua warganya, khususnya dalam hal akses terhadap pendidikan yang berkualitas.