Pupuk Kaltim Perkuat Komitmen ESG dengan Konservasi Terumbu Karang dan Mangrove di Pesisir Bontang

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui serangkaian program konservasi terumbu karang dan mangrove. Inisiatif ini merupakan bagian integral dari penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menjadi landasan operasional perusahaan. Fokus utama program ini adalah menjaga keanekaragaman hayati laut di wilayah pesisir Bontang dan sekitarnya, yang memiliki peran vital bagi kehidupan masyarakat setempat.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, menekankan pentingnya ekosistem terumbu karang dan mangrove bagi masyarakat Bontang, mengingat posisi geografis kota ini yang berada di wilayah pesisir. Sejak tahun 2011, Pupuk Kaltim secara konsisten menjalankan program konservasi terumbu karang. Hingga Mei 2025, upaya ini telah berhasil menumbuhkan 8.683 unit terumbu karang, mencakup area konservasi seluas 2.557 meter persegi. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana tercatat 6.882 unit terumbu karang.

Selain terumbu karang, Pupuk Kaltim juga memberikan perhatian besar pada konservasi mangrove. Data menunjukkan peningkatan jumlah bibit mangrove yang ditanam dari tahun ke tahun:

  • 2021: 144.567 bibit
  • 2022: 170.567 bibit
  • 2023: 290.567 bibit

Hingga Mei 2025, Pupuk Kaltim telah merealisasikan penanaman 551.167 bibit mangrove di wilayah pesisir Bontang dan sekitarnya. Upaya ini setara dengan konservasi mangrove seluas 18 hektar.

Soesilo menjelaskan bahwa konservasi terumbu karang dan mangrove merupakan implementasi nyata dari prinsip ESG, mengingat pentingnya kedua ekosistem ini bagi keberlangsungan hidup spesies laut dan pencegahan abrasi. Program ini tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga mendukung keberlanjutan mata pencaharian masyarakat pesisir, terutama nelayan dan pelaku wisata bahari.

Pupuk Kaltim juga menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam program konservasi ini. Beberapa terumbu karang buatan dibuat dengan memanfaatkan limbah pembakaran batubara, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.

Untuk memastikan keberlanjutan program konservasi, Pupuk Kaltim menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah pembentukan Center of Excellence (CoE) Terumbu Karang bersama Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) Institut Pertanian Bogor (IPB). Kemitraan ini meliputi transplantasi terumbu karang, pembibitan melalui fasilitas coral nursery, dan penyuluhan bagi masyarakat.

Pupuk Kaltim juga melibatkan karyawan dan masyarakat sekitar dalam program konservasi. Keterlibatan karyawan dilakukan melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution) dalam konservasi terumbu karang dan penanaman mangrove. Sementara itu, pelibatan masyarakat dilakukan melalui hibah kapal operasional untuk Kelompok Peduli Terumbu Karang Bontang Kuala (Karaka) dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Upaya konservasi terumbu karang yang dilakukan Pupuk Kaltim telah membuahkan hasil positif. Data dari Yayasan Reef Check Indonesia tahun 2024 menunjukkan peningkatan indeks keanekaragaman hayati di Area Konservasi Tobok Batang, Bontang. Indeks keanekaragaman hayati untuk spesies karang mencapai 1,94 H’ (tingkat sedang), sementara indeks keanekaragaman hayati untuk jenis ikan mencapai 3,99 H’ (tingkat tinggi).

Melalui berbagai program dan kolaborasi, Pupuk Kaltim terus berkomitmen untuk melestarikan lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut dan pesisir, demi mewariskan lingkungan yang lestari bagi generasi mendatang.