Persib Bandung Pertimbangkan Penawaran Saham Perdana, BEI Sambut Baik Potensi Sektor Olahraga
Rencana Persib Bandung untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki babak baru. Meskipun pihak BEI menyatakan belum menerima pengajuan resmi terkait Initial Public Offering (IPO) dari klub sepak bola kebanggaan Jawa Barat tersebut, dukungan terhadap potensi sektor olahraga untuk memanfaatkan pasar modal terus digaungkan.
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, menegaskan bahwa bursa saham tidak memiliki wewenang untuk mengkonfirmasi atau memberikan informasi terkait rencana IPO sebuah perusahaan sebelum pengajuan resmi dilakukan. Namun, beliau menyampaikan bahwa BEI secara aktif mendorong perusahaan dari berbagai sektor, termasuk industri olahraga, untuk memanfaatkan pendanaan melalui pasar modal sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang dan diversifikasi portofolio investasi.
Melantai di bursa saham membutuhkan persiapan matang dan pemenuhan berbagai persyaratan yang ditetapkan oleh BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Persyaratan tersebut mencakup aspek keuangan, hukum, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Persiapan yang matang akan memastikan keberlangsungan usaha dan bisnis yang sehat.
"Kami sangat menghargai persiapan matang dari masing-masing perusahaan potensial IPO. Dengan tata kelola yang baik, diharapkan perusahaan tidak hanya dapat menarik minat investor tetapi juga menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar I Gede Nyoman Yetna.
Wacana Persib Bandung untuk melakukan IPO mencuat setelah Bali United menjadi klub sepak bola pertama di Indonesia yang melakukan penawaran saham perdana kepada publik pada tahun 2021. Diskusi mengenai rencana ini melibatkan Presiden klub Persib, Glenn T. Sugita, dan tokoh yang terlibat dalam penyelenggaraan Piala Presiden, Maruarar Sirait. Keduanya membahas potensi IPO Persib pada tahun 2026, saat perhelatan penyerahan trofi Liga 1 2024-2025.