Pelanggar Lalu Lintas di Jakarta Kini Tak Hanya Pengendara, Pejalan Kaki Juga Jadi Sasaran ETLE

Kepolisian Daerah Metro Jaya memperluas cakupan tilang elektronik (Electronic Traffic Law Enforcement/ETLE) untuk menindak pelanggaran yang dilakukan oleh pejalan kaki di wilayah Jakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Komarudin, menegaskan bahwa penindakan ini dilakukan untuk meningkatkan ketertiban dan keselamatan seluruh pengguna jalan, bukan hanya pengendara kendaraan bermotor. Hal ini disampaikannya dalam sebuah podcast bersama Deddy Corbuzier.

"Semua pengguna jalan, termasuk pejalan kaki, berpotensi dikenai sanksi jika kedapatan melanggar aturan lalu lintas. Fokus pengawasan ETLE tidak lagi terbatas pada pengemudi kendaraan saja," ujar Komarudin.

Salah satu pelanggaran yang menjadi perhatian utama adalah kebiasaan menyeberang jalan tidak pada tempatnya, seperti zebra cross atau jembatan penyeberangan orang (JPO). Komarudin menjelaskan bahwa tindakan ini bukan sekadar pelanggaran ketertiban, melainkan memiliki dasar hukum yang jelas.

"Aturan mengenai penggunaan jalan bagi pejalan kaki sebenarnya sudah ada dan cukup detail. Namun, sayangnya, masih banyak masyarakat yang mengabaikannya dan memilih menyeberang di sembarang tempat," ungkapnya.

Komarudin juga menyoroti perbedaan perilaku masyarakat Indonesia ketika berada di luar negeri. Menurutnya, banyak warga negara Indonesia yang lebih disiplin dalam berlalu lintas saat berada di negara lain.

"Kita sering melihat bagaimana masyarakat kita sangat patuh pada aturan lalu lintas di negara lain. Seharusnya, kedisiplinan yang sama juga bisa diterapkan di negara sendiri," imbuhnya.

Oleh karena itu, penegakan hukum melalui ETLE terhadap pejalan kaki diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas.

"Tujuan utama dari penindakan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Semakin sedikit pelanggaran yang terekam oleh ETLE, semakin baik. Itu berarti kesadaran masyarakat sudah meningkat," pungkas Komarudin.

Dengan implementasi ETLE yang menyasar pejalan kaki, diharapkan tercipta budaya tertib berlalu lintas yang lebih baik di Jakarta. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan keselamatan dan kenyamanan seluruh pengguna jalan.