Pemerintah Siapkan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia dalam 10 Jilid

Pemerintah Inisiasi Penulisan Ulang Sejarah Nasional dalam 10 Jilid

Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan tengah mempersiapkan proyek besar penulisan ulang sejarah Indonesia yang akan dituangkan dalam 10 jilid buku. Inisiatif ini mencakup periodisasi sejarah yang luas, mulai dari sejarah awal Nusantara hingga era reformasi.

Fadli Zon, selaku Menteri Kebudayaan, menyampaikan bahwa proses penulisan ulang ini akan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum. Uji publik akan digelar untuk memastikan narasi sejarah yang dihasilkan komprehensif dan representatif.

"Kami berencana membuka diskusi per tema pada bulan Juni atau Juli. Diskusi ini akan melibatkan berbagai ahli untuk memperdebatkan berbagai aspek sejarah yang akan ditulis," ujar Fadli Zon dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR.

Proyek penulisan ulang sejarah ini melibatkan 113 ahli dari berbagai bidang keilmuan. Perkembangan penyelesaian setiap jilid pun bervariasi, mencerminkan kompleksitas dan kedalaman materi yang dikaji. Beberapa jilid telah mencapai tahap penyelesaian signifikan, sementara yang lain masih dalam proses pengumpulan data dan analisis.

Pemerintah menargetkan peluncuran narasi sejarah Indonesia versi terbaru ini pada tanggal 17 Agustus 2025. Momentum ini diharapkan dapat menjadi kado istimewa bagi bangsa Indonesia, sekaligus memperkuat pemahaman dan apresiasi terhadap sejarah nasional.

Rincian 10 Jilid Tema Sejarah Nasional:

Berikut adalah daftar 10 jilid tema sejarah nasional yang sedang dalam proses pengerjaan:

  • Sejarah Awal Nusantara
  • Nusantara dalam Jaringan Global: India dan China
  • Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah
  • Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi
  • Respons Terhadap Penjajahan
  • Pergerakan Kebangsaan
  • Perang Kemerdekaan Indonesia
  • Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi
  • Orde Baru (1967-1998)
  • Era Reformasi (1999-2024)

Proyek penulisan ulang sejarah ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan lebih mendalam mengenai perjalanan bangsa Indonesia. Dengan melibatkan berbagai ahli dan partisipasi publik, diharapkan narasi sejarah yang dihasilkan akan lebih akurat, komprehensif, dan relevan bagi generasi mendatang.