Pasca Banjir Bojong Kulur: Warga Bersihkan Rumah, Hitung Kerugian, dan Ungsikan Hewan Peliharaan

Pasca Banjir Bojong Kulur: Warga Bersihkan Rumah, Hitung Kerugian, dan Ungsikan Hewan Peliharaan

Air banjir yang menggenangi wilayah Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, perlahan mulai surut pada Selasa (4/3/2025). Warga setempat kini berjibaku membersihkan sisa-sisa lumpur dan puing-puing yang ditinggalkan bencana tersebut. Aktivitas masyarakat pun mulai berangsur normal, meski masih terlihat sejumlah pekerjaan pembersihan yang perlu dilakukan. Namun, di balik upaya pemulihan tersebut, terungkap pula cerita pilu dari dampak banjir yang dialami sejumlah warga, salah satunya adalah kerugian materiil dan kehilangan yang dialami para peternak burung.

Salah satu warga, Kevin, pemilik warung makan di Bojong Kulur, menjadi contoh nyata dampak ekonomi yang signifikan akibat banjir ini. Ia harus menyelamatkan 15 burung peliharaannya dari warung makan yang terendam banjir. Sayangnya, tiga dari burung-burung tersebut, yang ia sebut sebagai jenis burung murai, tak dapat diselamatkan karena kandangnya terendam dan terjatuh saat ketinggian air meningkat. Kehilangan tersebut, menurut Kevin, mengakibatkan kerugian material yang cukup besar.

"Tiga burung murai saya mati karena kandangnya jatuh saat air naik," ujar Kevin. Ia memperkirakan total kerugian yang ia alami mencapai lebih dari Rp 50 juta, yang meliputi kerugian dari kematian burung-burungnya dan kerusakan barang dagangan di warung makannya.

Selain Kevin, banyak warga lainnya terlihat sibuk membersihkan lumpur yang menempel di dinding dan perabotan rumah mereka. Meskipun air sudah mulai surut, genangan air dengan ketinggian sekitar 50 cm masih terlihat di beberapa titik di wilayah Bojong Kulur pada sore hari tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa proses pemulihan pascabanjir masih memerlukan waktu dan upaya yang lebih besar dari semua pihak.

Upaya evakuasi hewan peliharaan juga menjadi fokus warga pascabanjir. Kevin misalnya, mengungsikan burung-burung yang selamat ke rumah temannya sebagai langkah antisipasi jika terjadi banjir susulan. Peristiwa ini menyoroti pentingnya persiapan dan antisipasi terhadap bencana alam, terutama bagi para peternak dan pemilik hewan peliharaan, agar kerugian dapat diminimalisir.

Kejadian banjir di Bojong Kulur menjadi pengingat penting bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam serupa di masa mendatang. Hal ini mencakup upaya mitigasi bencana yang efektif, sistem peringatan dini yang handal, serta edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah penyelamatan diri dan harta benda saat terjadi bencana. Pemulihan pascabanjir ini juga membutuhkan kerja sama dan gotong royong yang kuat dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah setempat.