Arkeolog Ungkap Koleksi Artefak Berusia 13 Abad di Bawah Arca Buddha Kuno
Penemuan arkeologi yang signifikan terjadi di Thailand, di mana tim arkeolog berhasil mengungkap sejumlah artefak kuno yang diperkirakan berusia 1.300 tahun. Harta karun ini ditemukan terkubur di bawah sebuah patung Buddha yang terletak di distrik Sung Noen, Provinsi Nakhon Ratchasima. Penemuan ini menjanjikan wawasan baru mengenai sejarah agama dan budaya di wilayah tersebut.
Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh Direktur Jenderal Departemen Seni Rupa Thailand, Phanombutr Chantrachot. Chantrachot menjelaskan bahwa timnya menemukan wadah keramik setelah melakukan penggalian sedalam empat kaki di bawah patung Buddha. Di dalam wadah tersebut, mereka menemukan total 33 artefak berharga, termasuk perhiasan yang terbuat dari emas, perak, dan perunggu. Artefak-artefak ini mencakup cincin emas, anting-anting perak, dan sepasang anting-anting perunggu yang menampilkan gaya khas era Dvaravati. Era Dvaravati sendiri merupakan periode penting dalam sejarah Thailand, berlangsung dari abad ke-6 hingga ke-11 Masehi.
Penemuan ini memicu rasa ingin tahu lebih lanjut di antara para arkeolog, yang kemudian memutuskan untuk memperluas penggalian di sekitar area patung. Upaya mereka membuahkan hasil dengan ditemukannya tiga lembaran logam tambahan. Lembaran-lembaran ini dihiasi dengan motif seni yang dibuat dengan teknik repoussé. Teknik ini melibatkan pembuatan desain timbul dengan memalu atau menekan motif dari bagian belakang lembaran logam. Analisis terhadap motif seni pada lembaran logam mengungkapkan gambaran Buddha yang berdiri diapit oleh para pelayan, salah satunya diyakini sebagai dewa Brahma. Figur Buddha digambarkan dengan rambut ikal, telinga memanjang, jubah di bahu, dan lingkaran cahaya besar di belakang kepalanya. Selain itu, ditemukan pula lembaran logam lain yang berukuran lebih besar, menampilkan dua orang pendamping di sisi figur Buddha.
Menurut Chantrachot, meskipun beberapa lapisan logam mengalami kerusakan, ukiran yang masih utuh di belakang kepala Buddha memberikan petunjuk penting mengenai tujuan pembuatan harta karun tersebut. Para ilmuwan menduga bahwa artefak-artefak ini sengaja ditempatkan di bawah patung sebagai persembahan ritual oleh masyarakat Thailand kuno. Penemuan ini juga memperkuat dugaan bahwa distrik Sung Noen dulunya merupakan pusat keagamaan yang penting selama era Dvaravati. Keberadaan artefak-artefak berharga ini menunjukkan tingkat kemahiran pengrajin pada masa itu, serta dedikasi masyarakat terhadap praktik keagamaan.
Penemuan harta karun ini tidak hanya memberikan informasi berharga mengenai sejarah dan budaya Thailand kuno, tetapi juga membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut. Para arkeolog berharap bahwa analisis mendalam terhadap artefak-artefak ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kehidupan sosial, agama, dan ekonomi masyarakat Dvaravati. Selain itu, penemuan ini juga dapat menjadi daya tarik wisata baru bagi wilayah tersebut, menarik minat para wisatawan dan peneliti dari seluruh dunia.