Pendangkalan Sungai Dituding Sebagai Biang Keladi Banjir di Sayung, Demak
Banjir dan rob yang kerap melanda wilayah Sayung, Demak, Jawa Tengah, kembali menjadi sorotan. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Fikri Abdurachman, mengungkapkan bahwa pendangkalan sungai akibat sedimentasi menjadi salah satu penyebab utama permasalahan tersebut.
Menurut Fikri, normalisasi sungai, termasuk Kali Sayung, sebenarnya telah dilakukan pada tahun 2021. Namun, ironisnya, belum genap lima tahun, sungai tersebut kembali mengalami pendangkalan yang signifikan. Tumpukan sedimen yang menggunung menyebabkan kapasitas sungai berkurang drastis, sehingga air sungai mudah meluap, terutama saat terjadi rob atau hujan deras.
"Normalisasi Kali Sayung itu sebenarnya kami sudah pernah melakukan pada 2021, tetapi memang ternyata masih banyak sekali sedimen," ujar Fikri usai rapat di Kantor Gubernur Jateng.
Kondisi ini diperparah dengan tingginya debit sedimentasi sungai. Akibatnya, upaya pengendalian banjir dengan pompa pun menjadi kurang efektif. Fikri menuturkan bahwa pihaknya telah menerima usulan dari Bupati Demak untuk kembali melakukan normalisasi sungai di Sayung.
"Tadi Ibu Bupati juga sudah mengatakan berkali-kali untuk Kali Sayung nanti coba kami akan lihat lagi kalau memang ternyata memang harus dikerjakan ya nanti kami akan usulkan lagi," imbuhnya.
Fikri menjelaskan bahwa idealnya, normalisasi sungai dapat bertahan antara 10 hingga 15 tahun, seperti yang terjadi pada Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat. Namun, khusus untuk Kali Sayung, masalah sedimentasi yang tinggi menyebabkan sungai cepat mengalami pendangkalan kembali.
Saat ini, BBWS Pemali-Juwana belum memiliki anggaran khusus untuk normalisasi Kali Sayung. Meski demikian, pihaknya telah mengajukan usulan anggaran untuk pengerukan sedimentasi sungai tersebut. Selain Kali Sayung, BBWS Pemali-Juwana juga tengah mengusulkan normalisasi Kali Tuntang.
Normalisasi Sungai Wulan sendiri saat ini sedang dikerjakan dengan dana hibah dari Bank Pembangunan Asia (ADB). Pihak ADB bahkan telah meninjau Kali Tuntang dan berpotensi untuk memberikan bantuan pendanaan, meskipun kemungkinan tidak sebesar alokasi untuk Sungai Wulan.
Berikut beberapa poin penting terkait penanganan banjir di wilayah Sayung, Demak:
- Normalisasi Kali Sayung: Pernah dilakukan pada 2021, namun sungai kembali mengalami pendangkalan.
- Penyebab Utama: Tingginya sedimentasi sungai.
- Usulan Normalisasi: Bupati Demak telah mengusulkan kembali normalisasi Kali Sayung.
- Anggaran: Belum ada anggaran khusus untuk normalisasi Kali Sayung, namun sudah diusulkan.
- Normalisasi Kali Tuntang: Sedang diusulkan, berpotensi mendapat bantuan dari ADB.
- Normalisasi Sungai Wulan: Sedang dikerjakan dengan dana hibah dari ADB.
Upaya penanganan banjir di Sayung, Demak, membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Normalisasi sungai menjadi salah satu langkah penting, namun perlu diimbangi dengan upaya pengendalian sedimentasi dan pengelolaan lingkungan yang baik.