PDIP Beri Waktu 24 Jam kepada Menteri Budi Arie untuk Klarifikasi Pernyataan Terkait Judi Online
PDIP Ultimatum Menteri Budi Arie Terkait Pernyataan yang Menyinggung Partai
Jakarta – Fraksi PDI Perjuangan di Komisi VI DPR RI, melalui anggotanya Sadarestuwati, menyampaikan ultimatum kepada Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Budi Arie Setiadi, untuk segera mengklarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan yang dianggap telah mengaitkan partai tersebut dengan isu judi online.
Tuntutan ini disampaikan dalam rapat Komisi VI DPR RI yang dihadiri Budi Arie. Sadarestuwati secara tegas meminta agar MenKopUKM menarik ucapannya dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
"Saya meminta Bapak Menteri untuk menarik dan mencabut pernyataan Bapak Menteri, serta menyampaikan permohonan maaf," tegas Sadarestuwati dalam rapat tersebut.
Sadarestuwati menilai bahwa pernyataan Budi Arie tidak memiliki dasar yang kuat dan disampaikan secara tidak bertanggung jawab melalui berbagai media, termasuk media sosial. Menurutnya, isu yang diangkat oleh Budi Arie lebih bersifat personal dan tidak dapat digeneralisasi sebagai representasi dari sebuah lembaga atau partai politik.
"Apa yang disampaikan Pak Menteri itu tidak benar adanya, karena itu bukan sebuah lembaga. Semuanya itu adalah personal. Dan saya minta itu bisa dilakukan dalam 1x24 jam," lanjutnya.
Senada dengan Sadarestuwati, legislator PDIP lainnya, Darmadi Durianto, turut mengkritik Budi Arie. Darmadi meminta agar Budi Arie tidak bersikap panik dalam menangani isu koperasi dan tidak membuat pernyataan yang bersifat fitnah.
"Saya minta Bapak jangan panik mengejar 80.000 (koperasi merah putih) ini. Jangan panik, jangan kemudian karena kepanikan Bapak lari ke mana-mana apalagi Bapak juga sekarang lagi nggak tenang pikirannya kan? Diserang sana sini. Betul kan, Pak? tenang ya, Pak?" ujar Darmadi.
"Tapi kalau tenang jangan fitnah sana-sini, Pak. Jangan fitnah partai kami, Pak, ini nggak bagus, Pak. Saya lihat karena Bapak fitnah sana-sini," imbuhnya.
Sadarestuwati kemudian membenarkan bahwa teguran keras yang ia sampaikan dalam rapat tersebut merupakan respons atas pernyataan Budi Arie yang dinilai telah menyebut nama PDI Perjuangan dalam konteks yang sensitif, yakni terkait isu judi online.
Usai rapat, Budi Arie memilih untuk tidak memberikan komentar apapun kepada wartawan terkait ultimatum yang diterimanya. Ia hanya menjawab singkat, "Nanti aja itu."