Kim Jong Un Murka: Sejumlah Pejabat Korut Ditangkap Pasca Insiden Kapal Perang
Gelombang penangkapan pejabat tinggi Korea Utara (Korut) terjadi pasca-insiden peluncuran kapal perang yang memicu kemarahan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un. Sedikitnya empat pejabat kini mendekam di balik jeruji besi, menunggu nasib yang akan ditentukan langsung oleh Kim Jong Un.
Insiden yang memalukan ini terjadi saat peluncuran kapal perang baru berbobot 5.000 ton milik Angkatan Laut Korut. Menurut laporan dari kantor berita AFP, otoritas Korut bergerak cepat untuk mengidentifikasi dan menindak pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas kegagalan tersebut. Penangkapan terbaru menimpa Ri Hyong Son, wakil direktur departemen Departemen Industri Amunisi Komite Sentral Partai, yang ditahan pada Minggu (25/5).
Kantor berita resmi Korut, KCNA, melaporkan bahwa Ri Hyong Son dianggap "sangat bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan serius itu". Sebelumnya, tiga pejabat lain, termasuk kepala teknisi galangan kapal, juga telah ditangkap terkait insiden yang sama.
Pyongyang sendiri telah mengakui adanya "kecelakaan serius" selama upacara peluncuran yang menyebabkan kerusakan pada bagian dasar kapal perusak yang baru dibangun. Kim Jong Un secara pribadi mengecam insiden itu sebagai "tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan total".
Saat ini, upaya pemulihan sedang berlangsung di lokasi kejadian. KCNA melaporkan bahwa pekerjaan untuk memulihkan keseimbangan kapal perang secara menyeluruh sedang dilakukan secara aktif dan sesuai jadwal. Sebelumnya, otoritas Korut menyalahkan "komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional" sebagai penyebab utama kegagalan peluncuran tersebut.
KCNA juga melaporkan bahwa para ahli memperkirakan dibutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk mengembalikan keseimbangan kapal dengan memompa air laut keluar dari ruangan yang terendam. Sementara itu, untuk mengembalikan posisi kapal secara keseluruhan, diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 hari.