Spekulasi Kandidat Ketua Umum PSI: Jokowi Pertimbangkan Maju dalam Pemilihan Internal
Jokowi Dilirik untuk Pimpin PSI, Raja Juli Antoni Tekankan Pemilihan Demokratis
Spekulasi mengenai kandidat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakinSanter terdengar. Nama Presiden Joko Widodo muncul sebagai salah satu yang dipertimbangkan, menambah daftar tokoh potensial untuk memimpin partai tersebut. Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, baru-baru ini memberikan keterangan terkait perkembangan ini, sekaligus menepis anggapan bahwa PSI adalah partai yang dikendalikan oleh dinasti keluarga.
Raja Juli Antoni menjelaskan bahwa Jokowi sedang mempertimbangkan secara serius kemungkinan untuk maju sebagai kandidat. "Beliau sedang secara serius mengkalkulasi," ujar Raja Juli Antoni, mengutip perkataan Jokowi setelah pertemuan mereka. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Jokowi memang menimbang-nimbang tawaran atau peluang untuk memimpin PSI.
Meski demikian, Raja Juli Antoni menekankan bahwa proses pemilihan Ketua Umum PSI akan dilakukan secara demokratis melalui mekanisme "one vote one voice," di mana setiap anggota partai memiliki hak suara yang sama. Hal ini untuk memastikan bahwa ketua umum yang terpilih benar-benar mendapatkan mandat dari seluruh anggota PSI, bukan hanya dari segelintir elite atau figur tertentu.
Pemilu Raya PSI dijadwalkan akan berlangsung pada 19-20 Juli 2025 di Graha Saba Buana dan Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo. Dalam pemilihan ini, PSI akan menerapkan sistem e-voting untuk memastikan transparansi dan efisiensi.
Untuk dapat menjadi kandidat Ketua Umum PSI, seorang calon harus mendapatkan dukungan minimal dari 5 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di tingkat provinsi dan 20 Dewan Pengurus Daerah (DPD) di tingkat kota/kabupaten. Persyaratan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kandidat memiliki basis dukungan yang kuat di seluruh Indonesia.
Raja Juli Antoni menegaskan bahwa PSI ingin menjadi partai yang inklusif dan tidak elitis, serta memastikan bahwa pemilihan ketua umum dilakukan secara demokratis oleh seluruh anggota. Penegasan ini sekaligus menjadi jawaban atas berbagai spekulasi dan anggapan yang muncul terkait dengan potensi majunya Jokowi sebagai kandidat.
Berikut adalah poin-poin penting terkait dengan pemilihan Ketua Umum PSI:
- Pemilu Raya PSI: 19-20 Juli 2025 di Solo.
- Sistem pemilihan: E-voting.
- Prinsip pemilihan: One vote one voice (satu anggota satu suara).
- Syarat kandidat: Dukungan minimal dari 5 DPW dan 20 DPD.
Dengan mekanisme pemilihan yang demokratis dan inklusif, PSI berharap dapat memilih ketua umum yang mampu membawa partai ini ke arah yang lebih baik dan semakin berkontribusi bagi bangsa dan negara.